-POV Reza-
"Za, aku mau nanya sesuatu, boleh?" Nayla terdengar cukup serius, ia mengarahkan pandangan pada saya sekilas.
"Apa, Nayla?"
"Kamu benar-benar serius sama aku?" Tanyanya seolah sedang menyelidik.
Saya mengangguk, "Iya, tentu saja, kenapa, Nayla?"
Nayla tak langsung menjawab, ia seolah melempar pandangan jauh ke tengah laut sana. "Meski apa pun yang akan terjadi nanti. Benarkah kamu akan tetap memilih aku untuk menjadi pendamping hidupmu?"
Jujur saja, mendengar ucapannya ini, saya sempat bergidik. Apa yang sebenarnya ingin ia tanyakan? Kenapa seolah-olah ada hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari, menyebabkan, saya harus memilih di antara satu, dirinya, dan entah siapa yang ia jadikan pilihan.
"Iya, saya akan tetap memilih kamu." Saya menjawab berdasarkan apa yang ada di dalam hati ini. Terlepas, dari kekhawatiran aneh, yang mungkin saja terjadi di kemudian hari itu.
Nayla menatap seolah tak percaya dengan apa yang sudah saya katakan barusan.