Farel berhasil mendapatkan izin dari wali kelasnya untuk pulang lebih dulu. Ia langsung berlari ke parkiran guna menaiki motor. Di sepanjang perjalanan Farel berharap dapat bertemu denganku. Namun, sangat disayangkan harapan itu musnah. Farel sama sekali tidak dapat menemuiku.
"Maaf Farel, Kei tidak ingin ditemui oleh siapapu," ujar sang ibu.
"Kalau begitu, apa boleh aku mengunjungi kamar Kei sekali saja?" pinta Farel.
Ibu mengangguk.
"Terima kasih Tante," ucap Farel berjalan ke kamarku.
Farel sempat berdiam diri sejenak sebelum mengetuk pintu. "Kei, ini aku Farel. Aku cuma mau bilang kalau itu bukan salahmu, kecelakaan itu terjadi juga karenaku ... andaikan saja aku ngga sms Devan, pasti ini semua tidak akan terjadi," jelas Farel di balik pintu.
Aku mendengarnya sangat jelas, tetapi tidak begitu memikirkannya.
"Kei, aku mohon ... kembalilah ke sekolah," mohon Farel sebelum pergi meninggalkan kamarku.