Chereads / Meet Destiny / Chapter 1 - Prolog

Meet Destiny

🇮🇩shadynestars
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Pheonix, sebuah negara yang diselimuti badai salju begitu lamanya karena sebuah kutukan. Bukan di planet lain ataupun galaksi lain, ini masih di bumi. Namun tak ada satupun manusia yang tau keberadaannya. Mungkin, masih lebih cocok disebut  dunia lain? Atau dimensi lain? Aku tak tau pasti nya. Atau mungkin ini hanya legenda? Mitos kuno? Tapi aku yakin, Pheonix itu ada!

Orang-orang seringkali berkomentar, "Allen sangat kekanak-kanakan!"

bahkan, Mrs. Erly, guru sejarah pun sering menegurku, "Ayolah Allen! Berhentilah mempercayai mitos macam itu, dan segera belajar sejarah, besok ulangan, jangan sampai Mrs. harus mendatangi ibumu lagi karena nilaimu jelek!"

"Akhhh, iyaa pasti aku akan belajarr, Mrs. Erly cerewet sekali!" Gerutuku kesal

Menurutku pelajaran sejarah itu sangat membosankan! Bikin mengantuk saja_-

Tidak ada sesuatu yang membuatku takjub, tak ada magis, tak ada kerajaan layaknya dongeng, TIDAK SERU!

"Allenn.."

"Lenn!"

"Aaaalennn!!"

"AVELYN ANGELA SMITH!!!!"

suara apa itu? Menganggu saja!

"Eh Len, I've been calling you, why was it not answered! " 

Aku seperti mendengar seseorang sedang berteriak kepadaku, hmm, aku tidak peduli! Aku segera menaikan volume, dan merapatkan headset

Dia melepas headsetku, " Hei, kau dengar tidak?!"

"Akhh, kau siapaa?"  Teriakku kaget, hampir saja aku melemparkan buku sejarah, tapi orang itu menahannya.

Ehh, Daniel?..

"Kenapa tadi aku manggil, kamu malah sibuk sendiri?"

Aku menoleh ke samping,"Ha.. lo..Daniel..kan.. kamu.. eh?" Detak jantungku mulai tak beraturan. Ah, bukann, bukan jatuh cinta! Aku hanya sangat terkejut...

Daniel menyeringai, "kamu segitu kaget nya kah ngeliat aku?"

Aku mendengus, "aku emang gampang kaget kan? and you know it!"

Dia tertawa terbahak-bahak, "Duhh, lucu banget ekspresi kaget kamu, kaya orang bego!"

"Danielll, You are very annoying!!"

"Udah ah, yuk kan katanya mau ke toko buku? Ga jadi nih?"

Dia Gracious Daniel, sahabatku sejak kecil. Dia pemarah, jahil, tapi, He's like being my brother.

❄️❤️❄️