Malam hari ini Lena mulai mencari jurnal-jurnal yang akan ia kutip untuk sumber dasar teori dari laporan praktikumnya agar nanti besok ia bisa mulai menulis laporannya. Iya jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pramoedya memiliki aturan bahwa laporan praktikum itu ditulis tangan bukan diketik. Semenjak Lena masuk jurusan ini, ia akhirnya malas memanfaatkan waktu weekend untuk berolahraga. Karena pikirnya, menulis laporan berhari-hari dan begitu banyak halaman yang ditulis itu sudah termasuk olahraga. Ia juga sibuk berbincang di grup untuk berdiskusi jurnal yang mana yang bagus dan rinci untuk dimasukkan dalam dasar teori laporan mereka masing-masing. Dan kebetulan Lena, Nita, Dina, dan Nami satu kelompok jadi tak ada salahnya jika beberapa jurnal laporan mereka sama.
Setelah jurnal yang diperlukan cukup, Lena beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan melakukan night skincarenya.
( Sabtu, 08.30 )
Lena pagi ini dipaksa sang Bunda untuk ikut ke pasar berbelanja, keluarga Lena memang tergolong kaya, dan juga memiliki pembantu, supir, dan beberapa pegawai. Namun, beberapa minggu ini Bi Sulis dan Pak Darto sedang ijin pulang kampung, sehingga mengharuskan bunda untuk ke pasar. Dan disinilah Lena di Pasar Rayawa menemani bundanya berbelanja sayur, ikan, dll. Lena sebenarnya bukan tipikel cewe yang jijik menginjakan kaki ke pasar, ia sudah diajarkan tentang kesederhanaan sejak kecil membuat ia diajak ke pasar tak akan merasa bagaimana lagipula ia juga suka memasak.
" Bun, beli ayam yuk, Lena mau bikin ayam asam manis."
" yaudah sana kamu beli, ini uangnya, bunda masih milih-milih ikan nih. " ucap Bunda Ana sambil menyodorkan uang 50 rb.
" Oke bun. "
Lena pun menghampiri penjual ayam, dan membeli ayam satu ekor dan meminta sang penjual agar ayamnya di fillet. Sembari menunggu, Lena melihat-lihat sekelilingnya, ada ibu-ibu yang sedang sibuk memilih sayur, anak kecil yang merengek pada ibunya, dan ketika ia mengarah ke sampingnya ia melihat Syafiq, Lena langsung memalingkan wajahnya berharap Syafiq tak mengenalinya. Namun Syafiq malah menyapanya.
" Lena kan? " dengan nada yang santai.
Lena pun beralih menatap Syafiq,
" Iya kak, saya Lena. " sambil senyum canggung, lena berucap dalam hati * ni cowok kok mau ya ke pasar beli ayam, biasanya kan cowo mana mau ke pasar.*
" Loh kok kamu melamun?" Ucap Syafiq sambil melambaikan tangannya didekat wajah Lena
" Eh eng...nggak kok ka " ucap Lena sambil cengengesan.
" Saya pikir kamu cewe yang gak mau pergi ke pasar begini." ejek Syafiq
" Enak aja kaka bilang saya begitu, saya ini low profile ya, rendah hati, rajin menabung, baik lagi, gak kaya kaka udah judes, pemarah lagi." balas Lena
" Mulut kamu itu kayaknya bisanya ngelawan aja ya, saya itu kaka tingkat kamu loh." judes Syafiq
" Kaka yang mulai duluan saya yang disalahin. " ucap Lena sinis.
Baru saja Syafiq ingin membalas ucapan Lena, penjual ayam mencela pembicaraan mereka, menyerahkan ayam fillet pesanan Lena. Lena pun menyerahkan uang kepada penjual itu dan meninggalkan Syafiq tanpa mengucap pamit.
**************..........**************
Tidak terasa Lena sudah berada di akhir semester 1 dimana Lena akan
membuat laporan akhir bersama kelompoknya dan berurusan kembali dengan Syafiq. Oh ya, setelah kejadian di pasar itu, Lena dan Syafiq sering kali bertemu baik itu waktu mata kuliah praktikum maupun sekedar berpapasan di jalan. Bagi Lena itu hal yang sangat menyebalkan karena ia sangat tidak menyukai kepribadian laki-laki itu. Tapi tak sadarkah Lena mata laki-laki itu sering menatapnya diam-diam dan memperhatikan pergerakan Lena? Ya Syafiq mulai jatuh hati bahkan mungkin sudah jatuh cinta terhadap gadis itu karena melihat Lena yang berbeda dengan mahasiswi-mahasiswi yang sering mengejarnya, Lena merupakan gadis yang sederhana, ramah terhadap sekitar, ia gampang bergaul, dan ia sopan dalam berpakaian. Yang Lena tau hanyalah sifatnya yang suka membuat Lena kesal dan marah, tapi ketahuilah, hanya dengan cara itu ia bisa dekat dengan Lena.
* Lena pov *
Ngomong-ngomong soal ka Bian ya, setelah ka Bian follow gue itu, seminggu setelahnya ka Bian spamlike semua postingan gue, dan gue kan jadinya baper wkwk. Tak lama notif spamlike dari @fabian.mngskr itu, ka Bian ngedm gue dan say hai ke gue. OMG, gue mau pingsan * oke gue lebay, ya terus gue bales deh gini
Fabian
@fabian.mngskr
Hai
Hai juga kaka ketua
😁
Boleh kali ni di spamlike back
Boleh banget kak
Bentar ya aku spamlike back
Eh gue bercanda doang kok
Santai wkwk
Btw, lo anak fakultas sebelah kan?
Iya kak,
Emm, btw kak
Kaka tau aku darimana?
Oh ternyata seorang Azulena itu suka kepo ya😂
Duh ka, aku gak kepoan kok orangnya
Masa sih wkwk
Ternyata ketua BEM kampus nyebelin juga ya😋
Nyebelinnya sama lo doang
* Lena pov off *
Mulai dari dm mendm itu, Lena dan Bian mulai dekat, teman-teman Lena gak ada yang tau, karena menurut Lena ia akan membicarakan ini jika ia sudah resmi berpacaran dengan Bian. Oh ya, mereka sudah saling tukar nomor, whatsapp lah sekarang media mereka berbincang. Dan mereka jika bertemu langsung, mereka hanya sekedar saling melemparkan senyum, Lena dan Bian sudah saling berbicara, mereka sepakat untuk mencoba melakukan pendekatan masing-masing dan menyembunyikan proses pdkt ini dari orang-orang.
Sehingga Syafiq yang sekarang sedang jatuh hati dengan Lena, tak sadar bahwa ada seorang laki-laki yang sudah lebih maju berjuang untuk merebut hati Azulena. Karena begitu rapinya Lena dan Bian menyembunyikan kedekatan mereka. Sebenarnya Lena dan Bian ingin berencana bertemu di salah satu cafe, namun tak sempat rencana itu terlaksanakan karena Bian ada acara keluarga di Surabaya. Alhasil sampai sekarang Lena dan Bian tak ada waktu untuk menghabiskan waktu bersama secara langsung. Poor Syafiq yang sekarang hanya berani memandang diam-diam Lena, padahal di belakang dia Bian sudah begitu dekat dengan Lena.
Yang udah baca jangan lupa votment ya.
Walaupun lapak ini sepi, tapi doaku semoga suatu saat lapak ini rame ya, Aamiin.
Selamat membaca.
Kira-kira siapa ya yang bakalan berhasil merebut hati Lena?