"Yang aku mengerti adalah meski aku benar-benar melakukan ini, aku masih tetap emosional. Setelah mengatakan hal-hal yang menyakitkan itu, aku akan memikirkannya bagaimana kalau kemungkinan mereka bersama itu memang ada. Ya Tuhan, orang-orang selalu begitu peduli tentang untung dan rugi, bahkan ketika berurusan dengan orang lain." Dia menghela nafas berat, mengeluarkan rasa frustrasinya, dan pikiran-pikiran yang berkecamuk di dalam hatinya seolah tidak ada habisnya. Dengan desahan pelan, permasalahan hidup ini seolah tidak ada habisnya, membuatnya merasakan sakit yang berkepanjangan. Siapa yang bilang bahwa masalah perasaan itu tidak menyakitkan?
Kalau ada terlalu banyak penghiburan yang diucapkan, hal itu akan membuat orang merasa bersalah. Saat ini, Mario hanya bisa mendengarkan perkataan Bunga dengan tenang dan serius. Saat matanya tertuju padanya, dia merasa enggan dan patah hati.