Tapi dia tetap memperlakukannya seperti adikku sendiri. Meski Lili sendiri memperlakukannya seperti itu, Bunga selalu bersikap lembut padanya.
"Bunga, kak, maukah kamu mengijinkanku masuk? Bisakah kamu menampungkku selama beberapa hari, hanya beberapa hari, dan aku akan segera pergi setelah beberapa hari. Aku benar-benar memohon padamu. Aku tunawisma sekarang, hanya kamu yang bisa membantuku, kak."
Lili berpura-pura menyedihkan dan aktingnya efektif. Dia bahkan menangis dan terus memohon. Lili terlihat sangat tulus sampai-sampai Bunga merasa kasihan.
"Itu, yah, kamu boleh masuk." Ketika Bunga melihat bahwa dia sangat kasihan padanya, dia membiarkannya masuk.
"Terima kasih, kak." Lili berbalik dan tersenyum dengan arogan.
Bunga sedang duduk di rumah. Dia sedang memikirkan sesuatu yang terjadi baru-baru ini, tapi itu benar-benar sakit kepala. Untuk disalahkan, dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Lagipula, Lili masih adik angkatnya dan dia berkewajiban untuk merawatnya.