"Kamu sama sekali bukan nona muda keluarga Hadinata. Bagaimanapun juga, renungkanlah dan jangan menggangguku lagi."
Lili berlutut di lantai dan berkata dengan enggan, "Arnold, aku mencintaimu. Lagipula, kita sudah menjalin hubungan, kan? Bagaimana mungkin kamu tidak mau mengakuinya? Kita sekarang adalah keluarga, bukan?"
Arnold tidak ingin berbicara omong kosong dengan Lili lagi. Dia segera meninggalkannya tanpa menoleh lagi. Hanya Lili yang ditinggalkan sendirian di pintu pagar rumah dan menatap mobil yang semakin menjauh.
Lili semakin marah. Dia kembali ke kamar dan merobek gaunnya. Lalu dia berpikir dengan getir bahwa dia tidak akan menyerah.
Tiba-tiba sebuah panggilan telepon terdengar di ponselnya.
"Hei, Lili? Kamu akhirnya menjawab teleponku! Hebat sekali, Lili." Ridwan sangat bersemangat saat melihat panggilan teleponnya tersambung.
Namun, ketika Lili mendengar suara Ridwan, dia segera menutup telepon.