Begitu Satya berdiri, dia menjadi jauh lebih tinggi dari Citra. Hal itu membuat Citra hanya bisa menatapnya dengan kepala terangkat, "Aku tidak bisa memakai cincin berlian yang begitu besar seperti ini, bodoh. Bagaimana jika aku dirampok?"
"Siapa yang berani merampoknya?"
"Aku harus syuting. Tidak mungkin memakainya terus."
Satya berpikir sejenak, lalu dengan enggan berkata, "Pakai saja ketika syuting."
Citra berkedip dengan tidak percaya, "Jika hilang, lalu bagaimana?"
Suara Satya menjadi agak suram, "Itu artinya kamu akan kehilangan diriku."
Citra menggembungkan pipinya, berpura-pura tidak senang, "Jika kamu marah karena cincin ini hilang, lalu mengutukku karena aku dengan sengaja menghilangkan cintamu, apa kamu kira cintaku hanya seharga cin-"
Sebelum Citra bisa menyelesaikan kalimatnya, bibirnya tertutup rapat oleh bibir Satya. Satya mengangkat tangannya untuk memegangi wajahnya dan menundukkan kepalanya untuk menciumnya.