Tanpa memikirkannya, Citra turun dari tempat tidur tanpa alas kaki. Dia membuka pintu untuk pergi ke balkon, dan keluar. Ketika dia menundukkan kepala, dia melihat mobil melaju keluar dari gerbang rumah. Itu adalah mobil Satya yang dipakai Ana untuk menjemput mereka tadi.
Air mata yang telah berhenti mengalir, akhirnya keluar lagi. Mata Citra menjadi kabur oleh air mata, bahkan cahaya lampu tidak bisa terlihat dengan jelas. Saat dia berdiri di balkon, angin dingin bertiup lagi untuk beberapa saat. Akhirnya, dia berbalik dan kembali ke kamar tidur.
____
Satya menelepon seseorang saat mengemudi. Butuh waktu lama sampai telepon terhubung. Felix menjawab dengan tidak sabar sekarang, "Apa kamu tidak ingin pergi tidur saja? Kenapa meneleponku saat ini? Kamu tidak kuat bermain dengan Citra, ha?"
Satya tidak ingin menyebutkan tentang Suci, tetapi Felix membuatnya tidak tahan, jadi dia berkata dengan enteng, "Apa yang wanita tadi lakukan padamu? Kenapa kamu marah padaku?"