Sofa di ruang tamu apartemen Citra sangat lembut, sehingga itu tidak akan menyakiti Citra jika dia jatuh ke sana. Tetapi, tindakan Satya sungguh menunjukkan sikap yang kasar. Bahkan mantelnya terlempar ke lantai saat menerobos masuk ke apartemen Citra.
Pria itu kini sedang berlutut di samping sofa. Dia membungkuk untuk menutupi seluruh pandangan Citra. Citra mengangkat kepalanya dan menghadap wajah pria yang sedang tertunduk itu. Dia memberikan tatapan dingin dan acuh tak acuh. Wajah mereka sangat dekat hingga membuat Citra merasa kesal. Di saat yang sama, dia merasakan sedikit berdebar-debar. Dia tanpa sadar ingin menggenggam sesuatu dengan jarinya, dan akhirnya hanya meraih roknya sendiri.
"Satya, apa maksudmu?" Citra meletakkan jarinya di dagu Satya, dan pria itu menatap wajahnya. Satya berkata dengan suara dingin, "Citra, jangan bilang kamu ingin kembali dengan Miko."
"Satya, jaga bicaramu!"
"Apakah itu salah?"