Namun, ekspresi Satya tetap sama, dan dia hanya bertanya dengan samar, "Apakah kamu sudah selesai?" Laras menunjukkan keterkejutan yang jelas di wajahnya. Hanya dengan memandang Satya, air matanya sepertinya siap untuk jatuh, tetapi dia berusaha keras menahannya. "Satya, apa kamu begitu membenciku hingga kamu bersikap seperti ini padaku?"
Satya masih acuh tak acuh, "Aku tidak benci padamu, tapi aku harus pergi makan, Laras." Laras melihat wajah tampan Satya. Dia tidak bisa melihat emosi Satya yang sebenarnya. Jika berbicara tentang perasaannya sekarang, Laras tentu saja kecewa. Lalu, dia menoleh untuk melihat wanita di samping Satya lagi.