Hanya sedikit orang di kota ini yang mengetahui bahwa Satya tinggal di sini, sayangnya dokter itu adalah salah satunya. Wajah tampan Satya terlihat suram, dan matanya tampak lelah, "Aku akan meneleponmu lagi nanti, dok. Maaf telah merepotkan dirimu hari ini."
"Oke, kondisi Citra akan baik-baik saja setelah dua hari istirahat. Jangan terlalu khawatir." Setelah itu, sang dokter bangkit dan pergi.
Satya mengangkat matanya dan melirik Felix yang duduk di hadapannya. Dia berkata dengan ringan, "Kamu juga bisa pergi sekarang, Felix." Pria itu tidak menghiraukan Satya. Dia mengarahkan rokoknya ke asbak, "Jika aku ingat dengan benar, sesuai dengan jadwal, siang hari ini kamu akan berbicara dengan keluarga Citra tentang kerja sama."
"Lebih baik kamu segera pergi." Satya menjawab dengan nada datar. Felix menyipitkan matanya dan mencibir, "Apakah kamu akan bekerja untukku, Satya?" Satya buru-buru menjawab, "Omong kosong, aku tidak akan bisa bebas."
