Citra menghela napas lega saat mendengar perkataan Satya, tapi entah kenapa, pada saat yang sama, dia juga merasakan kesedihan tanpa akhir di dalam hatinya. Tetapi ketika Citra bertemu dengan mata Satya, dia memiliki firasat buruk. Apa yang Satya katakan tentang putus bukanlah seperti yang Citra harapkan.
Suara Satya yang rendah dan dalam terdengar lagi. Suara ini lebih seperti seseorang yang sedang dimabuk cinta daripada seseorang yang sedang mengatakan putus, "Kamu tidak suka aku melarangmu untuk memutuskan hubungan ini, kan? Jika kamu tidak suka aku membatasi kebebasanmu, tidak akan lagi. Semua yang kamu tidak sukai dariku, aku akan berhenti melakukannya."
Indra penciuman Citra penuh dengan aroma napas Satya dan indra pendengarannya penuh dengan suara pria ini. Citra merasa bahwa seluruh dunianya akan dipenuhi oleh Satya. Dia menempelkan punggungnya ke kursi mobil, dan butuh waktu lama untuk bereaksi. Dia bertanya dengan kaku, "Apa maksudmu? Satya, apa maksudmu?"