Citra sangat ingin menangis dari tadi, tetapi dia hanya bisa menutupinya dengan tatapan dingin. Ada kemarahan yang tertahan di dalam hatinya, tapi dia tidak menunjukkannya. Ketika menghadapi banyak orang yang menatapnya dengan tatapan jahat, tentu Citra tidak bisa memperlihatkan sisi dirinya yang lemah.
Saat jari Satya menyentuh pipi Citra, air mata membanjiri mata gadis itu. Seorang pria biasanya takut melihat perempuan menangis, terutama kekasihnya sendiri. Satya memandangi bulu matanya yang basah oleh air mata. Alis pedangnya berkerut lebih dalam, dan dia langsung memeluknya dengan satu tangan. Dia melingkari pinggangnya dan membiarkan Citra bersandar di dadanya.
Bahu Citra sedikit gemetar, tapi dia menangis tanpa suara. Dia benar-benar terkubur di dada pria itu. Satya menepuk kepalanya dengan lembut. Kemudian, dia mengangkat matanya yang gelap dan menakutkan itu untuk menatap Harry sambil tersenyum, "Apakah kamu mengatakan bahwa dia ingin tidur denganmu?"