Citra berhenti sejenak saat mengambil bubur. Pantas saja dia merasa bubur hari ini terasa sangat lembut, lezat tapi tidak berminyak. Apakah memasak bubur dianggap sebagai permintaan maaf dari Satya?
Citra terus memakan bubur dan berkata dengan lemah, "Dia memiliki wajah yang cuek dari pagi hingga malam. Bagaimana bibi bisa tahu apakah dia sedang dalam mood yang baik atau tidak? Bibi tidak perlu repot-repot berbicara untuknya."
Bu Rita tidak bisa menahan senyum. "Tapi bubur itu dibuat sendiri oleh tuan. Saya tidak berbohong."
Citra diam saja, menundukkan kepalanya dan terus memakan bubur itu. Bu Rita membuatkan segelas susu untuknya sebelum meninggalkannya dengan tenang di dapur.
Citra bertemu dengan pelayan yang sedang membuang sampah saat melewati ruang tamu setelah sarapan. Sudut matanya melirik ke arah bunga yang dilemparkan Satya ke keranjang sampah tadi malam. "Tunggu sebentar."