Citra menoleh ke sisi lain. Dia melihat ke luar jendela, "Kamu pergi bersama Laras hari ini. Ke mana kalian pergi?"
Satya mengangkat alisnya, tertawa sekilas, "Kamu marah tentang ini?"
Citra tidak terima dengan pertanyaan Satya, "Kamu bertemu dengannya di rumah sakit pada pagi hari, jika aku tidak salah ingat, kamu seolah-olah tidak melihatnya. Pada sore hari, kamu justru bertemu dengannya di belakangku. Apa kamu diam-diam memanfaatkan keadaan karena Arya sedang tidak ada di Medan sekarang?"
Satya menyipitkan mata. Ada nada menggoda dalam suaranya, "Apa? Lalu kenapa?"
Citra menoleh ke arahnya lagi, "Apa? Kamu bertanya padaku? Kamu ada di depanku sekarang, jangan munafik. Katakan yang sebenarnya."
Tangan pria itu melingkari pinggangnya. Dia mengambil mangkuk sup yang sudah ada di meja, dan menjelaskan dengan nada yang sangat santai, "Adik perempuanku dan teman-temannya datang untuk bermain bersama. Aku dan Laras akan menjemputnya di bandara tadi."