Setelah Bi Ijah pulang dari pasar, dia pun menata barang belanjaannya, dan memberikan titipan Hani tadi.
"Ayo dong kita buat sekarang bolunya" unar Nay sambil melihat Hani dan Dara.
"Gua masih kenyang, lagian yang lain juga masih kenyang, nanti aja" jawab Hani.
"Iya aku juga masih kenyang" ujar Dara.
"Karet banget tuh perut" ujar Angga meledek.
Nay pun menatap kearah Angga dengan kesal, "Enak aja kamu ngatain aku".
"Itu fakta mbak" jawab Angga.
Selang beberapa menit kemudian Hani pun sudah merasa sedikit lapar.
"Ayo buat bolunya" ajak Hani sambil berdiri dari duduknya.
"Yesss! Akhirnya" jawab Nay dengan antusias.
"Lebay kamu, udah ayo buruan" ujar Hani.
Nay, Dara dan Hani pun berjalan menuju dapur.
"Kita mau mulai dari mana dulu?" tanya Nay sambil melihat catatan resepnya.
"Biar gak buang waktu, kamu kocok telur dan aku siapin cokelatnya, dan kamu Dar buat minum aja" ujar Hani membagi tugas mereka.
"Oke" jawab Nay dan Dara.
Mereka pun mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing, setelah adonan bolunya jadi, Hani segera memasukkannya kedalam kukusan.
"Tunggu berapa menit?" tanya Hani sambil mengatur timer.
"15 menit katanya" jawab Nay sambil melihat resep.
"Oke kita kukus 20 menit biar masaknya merata" jawab Hani.
"Oke, kita kedepan dulu" ujar Dara.
Hani dan yang lain pun pergi ke ruang tengah menuju Angga dan yang lain.
"Udah siap bolunya?" tanya Angga.
"Belum, lagi di kukus" jawab Hani.
"Berapa lama?" tanya Angga.
"20 menit" jawab Hani.
20 menit kemudian
Hani, Nay dan Dara berjalan menuju dapur untuk mengangkat bolu mereka, setelah selesai Hani pun memotong bolunya dan Nay, Dara menyiapkan minuman.
"Udah ayo bawak ke yang lain" ujar Hani.
Nay, Dara, dan Hani pergi menuju ruang tengah, tapi saat mereka sampai, ternyata Angga dan yang lainnya tidak ada di ruang tengah.
"Angga!" panggil Hani sedikit berteriak.
"Iya?" jawab Angga.
"Kamu dimana?" tanya Hani lagi.
"Di kolam renang" jawab Angga.
"Buset! rumah ini woi bukan hutan" ujar Dara.
"Tahan banget tetangga kamu denger teriakan kamu, kalau aku udah aku lempar kamu pake ember" sambung Nay.
"Alay, udah yuk ke kolam" ujar Hani.
Hani berjalan menuju kolam renang yang ada di belakang rumahnya, dekat taman belakang.
"Kalian renang gak ngajak ya" ujar Nay melihat kearah kolam renang yang sudah ada Angga, Dimas, dan Rafael. Ersyah tidak ikut.
"Kalian di belakang ya mana kita tau" ujar Angga.
"Han aku berenang ya" ujar Nay pada Hani.
"Iya udah" jawab Hani.
"Aku juga bye" ujar Dara berlari mengejar Nay.
Hani duduk di samping Ersyah sambil memakan bolu buatan mereka tadi.
"Ini minuman kamu" ujar Hani pada Ersyah.
"Thanks" jawab Ersyah.
"Iya" jawab Hani.
Hani menatap kearah kolam renang yang ada Angga dan yang lain sedang bermain bola.
"Kamu gak ikut sama mereka?" tanya Ersyah.
"Enggak, Kamu sendiri?" tanya Hani.
"Malas aku" jawab Ersyah.
"Eh btw gimana rumah pohon? masih aman kan?" tanya Hani.
"Masih, aku kemaren sempat kesana ngecek" jawab Ersyah.
"Tadi malam kamu gak kesana?" tanya Hani.
"Gimana aku mau kesana kan tidur di tempat kamu, nanti yang lain pada ikut malas aku" jawab Ersyah panjang lebar.
Waw seorang Ersyah yang cuek dan dingin bisa ngomong panjang batin Hani.
"Ohhh iya aku lupa" jawab Hani.
"Permisi Mbak, kalau mau pacaran jangan disini" ujar Dimas.
"Apa sih kamu" ujar Hani.
"Tenang mbak siap ngambil minum aku balik kesana lagi kok" jawab Dimas.
Setelah itu Dimas mengambil minuman dan juga bolunya, dan berlari ke arah kolam renang lagi.
"Hani" panggil Nay dari kolam.
"Apaan?" tanya Hani.
"Minta tolong dong bawain minuman aku kemari" ujar Nay.
"Yaudah bentar" jawab Hani.
Hani pun mengambil minuman Nay dan membawanya ke kolam renang. Ersyah menatap Hani dengan sangat dalam sampai dia tidak sadar kalau Angga sudah berada di sampingnya.
"Kalau suka ngomong" ujar Angga.
Ersyah yang tersadar pun langsung menatap kearah sampingnya. "Apasih".
"Kita sama-sama cowok Syah, aku tau lah mana yang tatapannya itu beda mana yang enggak" jawab Angga.
"Bacot" ujar Ersyah lagi.
"Kamu suka kan sama dia" ujar Angga.
"Gak" elak Ersyah.
"Udah gak usah sok-sokan nanti dah diambil orang nyesel kamu" jawab Angga.
"Berisik!" ujar Ersyah.
"Aku bakal bantu kamu kok, tapi ingat jangan pernah kamu sakiti dia" ujar Angga.
Ersyah tidak menggubris ucapan Angga, Angga pun kembali menuju kolam untuk bergabung dengan yang lain.
Setelah Angga pergi Hani datang membawa gelas yang tadi Nay gunakan.
"Angga tadi ngomong apa?" tanya Hani.
"Kepo kamu" jawab Ersyah.
"Enggak aku cuman nanya, soalnya aku liat dia serius banget ngomongnya" jawab Hani.
"Gak penting kok" jawab Ersyah.
"Ohhh".
Ersyah memperhatikan Hani dengan sangat serius, Hani yang merasa di lihat pun menatap Ersyah kembali, dan tatapan mereka berjumpa membuat Hani terdiam begitu pun Ersyah.
"Ekhem Sate padang!" teriak Dimas.
Tanpa mereka sadari ternyata yang lain sudah naik ke atas dan berdiri di samping mereka.
"Udah dong tatap-tatapannya, bikin iri tau gak" ujar Nay.
"Kalau suka ya ngomong atuh neng" sambung Angga.
"Apasih! ya kali aku nembak cowok" ujar Hani.
"Kode tuh Syah, pengen kamu yang nembak" ujar Angga.
"Apasih maksud aku bukan gitu" jawab Hani.
"Bukan gitu, tapi gitu yakan?" ujar Angga.
"Udah ah kesel aku" ujar Hani.
Hani pun berjalan masuk kedalam rumahnya, dan berlari menuju kamarnya.
Sampai di kamar Hani segera naik ke atas tempat tidurnya, dan guling-guling.
"Sumpah aku malu banget" ujar Hani.
Hani terduduk di tengah ranjangnya, dan meruntuki ke bodohnya.
"Cieee yang malu" ujar Nay yang sudah di depan pintu kamar Hani.
"Apa sih kamu!" ujar Hani.
"Udah lah gak usah sok jaim" ujar Dara.
"Apasih, udah sana mandi kalian" ujar Hani.
"Santai dong mbak" jawab Nay sambil masuk ke dalam kamar Hani.
"Nanti sediakan cemilan dong, aku mau nonton" ujar Nay.
"Tinggal ambil di laci" jawab Hani.
"Dar ambilin ya" teriak Hani dari dalam kamar mandi.
"Iya bawel" jawab Dara.
Dara lun mengambil cemilan yang ada di dalam laci meja rias Hani, dan meletakkannya di meja yang ada di kamar Hani.
"Kamu gak mandi Dar?" tanya Hani.
Dara melihat Hani, "Nanti siap Nay".
Hani melihat kearah Dara dengan binggung, "Kenapa gak di kamar mandi belakang aja?".
"Di pake semua sama yang cowok" jawab Dara.
"Ohhh".
Dara menunggu Nay sambil menyiapkan baju untuk dia pakai nanti malam.