Saat pulang sekolah sesuai dengan janji Hani dan Ersyah. Angga, Nay, Dara, Rafael, Dimas ikut dengan mereka ke rumah pohon.
Hani Ersyah didepan, Dara Dimas, urutan kedua, Nay dan Rafael di tengah, dan yang paling belakang adalah orang yang jomblo yaitu Angga.
"Syah mampir sebentar ke minimarket beli cemilan" ujar Hani.
"Bilang sama yang di belakang" jawab Ersyah.
Hani melihat kearah Dara, lalu mengisyaratkan sesuatu dengan Dara yang di angguki oleh Dara, setelah itu Hani membuat bahasa tangan dan Dara memberi tahu Nay.
"Hani bilang apa Dar?" tanya Dimas.
"Dia bilang kalau nanti mampir sebentar di minimarket depan mau beli cemilan buat nanti" jawab Dara.
"Kalian aneh ya ngerti bahasa tangan gitu" ujar Dimas.
"Kalau ujian kita selalu pake bahasa tangan" jawab Dara.
Dimas pun menggangukan kepalanya, dan sampai di minimarket Nay, Dara dan Hani yang masuk ke dalam sementara yang cowok menunggu mereka di parkiran motor.
"Eh kamu tadi di bilang sama Nay pake bahasa tangan juga?" tanya Dimas pada Angga.
"Iya, aku gak ngerti tapi aku ngangguk aja" jawab Angga.
"Aku dikasih tau Dara" jawab Dimas.
"Aneh ya mereka bisa ngerti bahasa gitu, aku aja yang sering nyontek gak gitu-gitu banget" jawab Rafael.
"Iya bener kamu" jawab Dimas.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Nay, Dara, dan Hani keluar minimarket sambil membawa kantong plastik.
"Buset! banyak bener" pekik Angga melihat 2 kantung plastik.
"Sekalian stok buat aku sama Ersyah kalau kesana lagi" jawab Hani.
Yang lain pun mulai menyalakan mesin motornya, dan naik ke motor masing-masing pasangannya. Kecuali Angga yang sendiri.
Ersyah dan Hani, dan juga yang lain mulai masuk ke hutan, dan sampai di air terjun mereka berhenti.
"Ini mau liburan apa mau kerumah kalian berdua sih?" tanya Angga yang binggung.
Hani menatap Angga "Yang bilang rumah kita berdua siapa"
"Tapi kamu semalam bahas rumah" ujar Angga.
Hani menatap mereka semua dengan malas, "Liat ke atas" jawab Hani.
Semua menatap keatas dan melihat ada rumah pohon yang lumayan besar, dengan dekorasi yang sangat cantik.
"Maksudnya?" tanya Angga.
"Itu rumah yang kita bilang" jawab Hani.
"Hah?! Jadi rumah pohon?" ujar mereka semua serempak.
"Iya" jawab Hani.
Setelah itu Hani berjalan kearah rumah pohon, dan naik keatas dan membuat minuman dan menyiapkan cemilan untuk mereka semua.
"Kamu sering kemari" ujar Nay yang membantu Hani membuat minum.
"Lumayan" jawab Hani.
"Udah mulai dekat nih ya" ujar Nay dengan menggoda Hani.
"Apasih kamu, aku kan suka alam jadi sering kemari" jawab Hani.
"Iya deh iya aku percaya" jawab Nay.
Nay dan Hani pun turun kebawah dimana yang lain pada ngumpul, lalu menyajikan minuman, dan cemilannya.
Hani menatap Ersyah, "sisa cemilannya aku taro di tempat biasa kamu nyimpen makanan ya" ujar Hani.
"Iya" jawab Ersyah.
"Jadi kalian belakangan ini sering kemari?" tanya Angga.
"Iya" jawab Hani.
"Cocok nih di jadiin tempat kita ngumpul" ujar Angga.
"Iya bener, tempatnya juga gak jauh dari sekolah" ujar Dimas.
"Gak" jawab Ersyah.
"Parah banget kamu Syah" jawab Angga.
"Iya gak papa Syah biar rame" ujar Hani.
"Yaudah, terserah" jawab Ersyah.
"Giliran Hani yang ngomong mau kamu" ujar Angga melempar kulit kacang.
Mereka pun melanjutkan dengan bercanda ria, saat sudah mangkin sore Hani dan yang lain pun pulang ke rumah masing-masing.
"Syah besok kamu kesana lagi?" tanya Hani saat sedang di perjalanan.
"Liat besok" jawab Ersyah.
"Kalau kesana aku ikut ya" ujar Hani.
"Iya pasti itu" jawab Ersyah.
Saat sampai rumah Hani, Angga ikut berhenti di depan gerbang.
"Makasih ya" ujar Hani dengan senyum.
"Iya sama-sama Han" jawab Ersyah yang juga tersenyum.
Hani yang melihat itu pun deg-degan, senyum Ersyah sangat manis menurutnya.
"Aku pulang ya" pamit Ersyah sambil mengelus rambut Hani.
"Ekhem maaf ya pak jangan romantis-romantisan di depan rumah orang gak baik" ujar Angga.
"Apa sih" jawab Hani dengan kesal.
"Yaudah bye" jawab Ersyah.
Ersyah pun menjalankan motornya menuju rumahnya, setelah itu Hani ikut masuk diikuti oleh Angga.
"Ciee yang di elus kepalanya" goda Angga.
"Apa sih kamu" jawab Hani dengan kesal.
"Aku pulang dulu ya" ujar Angga menirukan gerakan Ersyah tadi.
"Ihh apa sih jijik tau gak" ujar Hani.
"Kalau Ersyah gak jijik kan kamu, malah senang" ujar Angga.
Hani menatap Angga dengan tajam, lalu segera menuju kamarnya.
"Aku pulang dulu ya" ujar Angga lagi menirukan suara Ersyah.
"Berisik" jawab Hani dari dalam kamar.
"Bye" ujar Angga lagi sedikit berteriak agar Hani mendengar ucapannya.
"Berisik banget sih kamu" ujar Hani sambil turun ke bawah dengan baju yang sudah di ganti.
"Cieee yang salting" ujar Angga.
Hani mengambil minuman dingin di kulkas, lalu meneguknya habis.
"Haus banget keknya, karena habis di baperin ya" ujar Angga dengan menaik-turunkan alisnya.
"Diam gak kamu, sekali lagi kamu ngomong habis kamu aku buat" ujar Hani yang menatap Ersyah dengan tajam.
"Nanti aku lari ke tempat pacar kamu si Ersyah" jawab Angga.
Angga yang merasa Hani sudah mulai kesal pun lari ke arah kamarnya, dari pada dia kena pukul oleh Hani bisa bahaya.
"Angga!!!" teriak Hani mengejar Angga sampai ke atas.
Di ruang atas bukannya ke kamarnya Ersyah malah lari-lari gak jelas kesana-kemari, dengan Hani yang masih mengejarnya.
"Mana bisa kamu tangkap aku" ujar Angga dengan bangga.
"Awas kamu kalau aku bisa tangkap kamu, aku habisin kamu" ujar Hani mengancam.
Saat Hani mengejarnya Angga segera masuk ke kamarnya, dan mengunci pintunya.
"Buka gak!" ujar Hani sambil menggedor-gedor pintu kamar Angga.
"Jangan di gedor woi, nanti rusak" jawab Angga dari dalam sana.
"Buka gak pintu kamu" ujar Hani.
"Gak mau" jawab Angga dengan nada mengejek.
"Aku bilang buka" ujar Hani.
"Sana tempat Ersyah aja" ujar Angga dengan tawa meledek.
"Terserah kamu dah" jawab Hani.
Karena capek berteriak-teriak Hani pun masuk ke dalam kamarnya, dan segera dia berbaring di tempat tidurnya untuk istirahat.
Dia merasa sangat lelah sekarang, baru pulang dan sudah main kejar-kejaran sama Angga.
"Awas kamu ya" gumam Hani dengan geram.
Hani pun membaringkan tubuhnya di tempat tidur, dan gak berapa lama Hani pun mulai terlelap ke dalam mimpinya, mungkin karena capek Hani pun tertidur.
Saat dirasa sudah aman Angga pun keluar kamarnya, dan melihat Hani tertidur pulas di tempat tidurnya, Angga pun turun ke bawah untuk makan karena dia saat ini sangat lapar.