" Kiranaaaaa!!!!! Woiii Kirana!!! ", Daffa melihat Kirana dari kejauhan dan berusaha untuk mengejarnya.
" Apaan sih Daf teriak-teriak kek orang kesurupan "
" Lagian lo sih gak noleh gue panggil. Btw lo mau kemana? "
" Gue mau ke toko buku, pengen nyari novel nih "
" Kok gak bilang ke gue sih, kan gue ada kelas siang ini "
" Lah ini kan udah bilang bambanggggg. Gue bisa naik ojek kok "
" Jangan! Nanti lo di culik mamang ojek lagi, kan gue juga yang ribet nyariin anak ayam ilang. Bentar deh gue tipsen aja, yuk pergi " , Daffa mencubit pipi Kirana lalu pergi ke parkiran, meninggalkan Kirana yang masih mematung di tempat.
" Sakit anak beruangggggg!!!!!! Udah dicubit, ditinggalin lagi. Untung lo baik Daf, gak kayak mantan "
Mantan. Mantan. Mantan. Itulah sosok yang selalu membayangi Kirana saat ini.
Bukan karena tidak bisa move on, tapi karena mantan Kirana yang akhir-akhir ini kembali lagi ke kehidupannya.
Tak ada tujuan lain, Zaky yang notabennya adalah mantan terakhir Kirana sedang gencar-gencarnya memaksa Kirana untuk kembali padanya.
Mungkin Zaky baru sadar jika Kirana sangat berbeda dengan wanita lain, padahal setelah putus dari Kirana ia telah memiliki kekasih baru, namun kini ia putuskan wanita itu hanya untuk kembali lagi pada Kirana. Tentu saja ini membuat pikiran Kirana kembali kacau.
โขBack to topicโข
Kirana langsung turun dari motor Daffa setelah mereka sampai di toko buku, ia langsung berlari seperti anak ayam yang baru lepas dari kandang. Daffa yang melihat sahabatnya itupun hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Emang cocok jadi anak ayam", batinnya.
Di toko buku, Daffa hanya duduk sambil memperhatikan Kirana yang dari tadi bolak-balik mencari novel sesuai keinginannya.
Kirana beli novel ribetnya kayak cewek kalo lagi nyari baju. Muter-muter gak jelas, sampe mbak yang jaga toko kewalahan melayaninya.
Setelah 2 jam berlalu, akhirnya Kirana menyudahi blusukannya di toko buku. Kalian tau berapa novel yang ia beli? 16 novel dari berbagai pengarang. Ini bocah mau baca novel apa di jual lagi yah.
" Kenapa gak di bawa pulang aja sekalian tokonya? ", tanya Daffa sambil berkecak pinggang.
" Kalo lo mau beliin tokonya buat gue boleh deh. Biar gue gak ribet lagi kalo mau beli novel "
" Emang lo siapa? Kalo lo istri gue baru deh gue beliin toko ini buat lo "
" Yaudah jadiin gue istri lo gih susah banget "
" Dihh ogah, gue udah laku kali "
Kini Daffa mengambil alih novel-novel yang dibawa Kirana. Bukan hanya banyak, tetapi juga berat.
Kalo bukan karna Kirana, mungkin Daffa udah lari dari toko itu. Ia sampai harus menyerahkan tas beserta handphonenya ke Kirana karena kesusahan membawa novel tersebut.
" Lain kali gue males ah nganterin lo beli novel kalo gini jadinya ", ucap Daffa di depan kasir.
" Bodo amatttt. Gue mau keluar dulu "
Ya, kini Kirana meninggalkan Daffa sendirian di kasir. Padahal jelas-jelas novel tersebut dia yang beli, tapi Daffa yang harus repot-repot ngurusinnya.
๐๐ณ๐ฆ๐ต๐ต..๐ฅ๐ณ๐ฆ๐ต๐ต๐ต...
Kirana menyadari bahwa hp yang bergetar adalah hp Daffa.
PANGGILAN MASUK
" PACARKU โค๏ธ "
" Yaelah pacarnya anak beruang nelpon lagi, gue angkat aja gimana ya ", kali ini Kirana seperti orang gila yang lagi ngomong sendiri.
" ๐๐ข๐ญ๐ญ๐ฐ ๐ด๐ข๐บ..."
" Hallo pacarnya anak beruang, apa kabar? Ada yang bisa saya bantu? "
" ๐๐ฉ ๐ช๐ฏ๐ช ๐ด๐ช๐ข๐ฑ๐ข?"
" Gue Kirana, Daffa nya lagi di kasir. Mau ngomong langsung atau gue wakilin? "
" ๐๐ฉ๐ฎ๐ฎ.. ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช๐ข๐ฏ ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข?"
" Toko buku.. ehh ini anak beruangnya udah dateng, selamat berbucin riaaaa "
Daffa kaget ketika melihat Kirana yang sedang menelpon menggunakan handphone nya.
" Siapa yang nelpon na? ", tanya Daffa. Bisa-bisanya Kirana ngangkat telpon tanpa ijin dulu.
" Pacar lo ", jawab Kirana dengan santainya.
" Anjayyy lo na sembarang angkat aja ", Daffa merampas hp nya dari genggaman Kirana.
Tarik nafas, hembuskan.. hufttt....
" Iya sayang ada ap... "
" Ehh bangke giliran gue pegang hp nya malah mati "
" Mampus lo hahahahahha "
Kirana emang gak punya hati ya. Bukannya bantuin, pinjemin hp kek biar bisa nelpon balik, eh malah ngetawain.
" Daffa laperrr... "
Oke baiklah anak ayam orang rewel lagi.
Gue gak akan nanggepin dia.
Enak aja sembarangan ngangkat telpon orang.
" Laper Daffaaaaaaaaaaaaaaaaaa "
" Sekali lagi ni bocah ngomong, dapet piring dia", batin Daffa.
" WOII DAFFA ANGGARAAA GUE LAPERRRRRRRRRRRRRRR!!!! LO EMANG GAK PUNYA HATI YA!!!!! "
Semua pengunjung toko buku memperhatikan tingkah mereka berdua. Pasti mereka akan berpikir bahwa si cowok emang gak punya hati karena ngebiarin pacarnya kelaparan. Ehh bentar, pacar?
Sepasang muda-mudi berdua aja kalo gak pacaran terus apa?
( Jawab sendiri author pura-pura gak tau๐ )
Oke baiklah, jangan sampe ni anak ayam bentar lagi mati kelaparan.
Mungkin hidup Daffa akan terlalu biasa jika tidak mengenal Kirana. Kehidupan di kampus yang sangat menyiksa terkadang membuat Daffa jenuh. Tapi Kirana mampu menghilangkan kejenuhan di hidup Daffa dengan tingkahnya yang aneh. Mungkin itulah alasan kenapa Daffa sangat nyaman berada di dekat Kirana.
Terkadang Daffa heran, kenapa Tuhan menciptakan manusia seperti Kirana. Kirana yang pintar, ramah, selalu sabar dan ceria, blak-blakan, gak tau malu kadang-kadang, senyumnya manis, pipinya yang bulat, gak pernah ngebosenin, dan yang terpenting dia lucu.
Kayak anak ayam.
โขโขโข ๐๐๐๐ฆ ๐๐๐๐๐ ๐ป๐๐ โขโขโข