Pratinjau : Tapi aku terlalu pengecut, yang ada aku malah cuma bikin kamu semakin jauh.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Jani merasakan benda kenyal bercampur bau rokok menempel lembut di bibirnya. Tunggu! Jani membuka mata dan terbelalak. Dia melepas ciuman Dana begitu saja yang membuat laki-laki di depannya mengernyit heran.
"Kamu nggak suka aku cium kamu?" Dana bertanya setengah menyelidik.
"Bukan gitu," Jani menghembuskan nafas agak keras. "Mas merokok."
Dana menggaruk belakang kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali sambil nyengir kuda. "Hmm."
"Kenapa merokok?" Jani bertanya dengan nada tidak suka.
"Maaf, aku akhir-akhir ini nggak tenang sayang," Dana kembali fokus pada gadisnya yang sedang menampilkan wajah kesal.
"Nggak tenang?" Jani membeo.
"Ya, sejak aku ngerasa kita semakin jauh, rasanya kayak aku nggak punya pegangan lagi," Dana menjelaskan.
"Masih ada Reyna kalau aku tidak ada," Jani bersedekap.