Pratinjau : Jani mendongak dan mendapati papa Arga yang sepertinya sangat marah kepadanya.
----------------------------------------------------------------------------------------------
"Selamat siang pak, bapak memanggil saya?" tanya Jani sopan.
Jemari Arga terhenti. Pria itu mendongak dan menatap Jani yang kini sudah berdiri di hadapannya dengan gaya yang sangat sopan. Arga segera melepaskan kacamata bacanya dan menatap Jani dengan lekat.
"Duduk!" perintah Arga dengan tegas sambil menunjuk kursi di depan Jani dengan dagunya.
Jani kemudian duduk di kursi dengan hati yang masih tidak menentu. Jani menundukkan kepalanya. Kedua jemarinya sudah saling meremat karena gugup. Jani sadar jika sekarang Arga sedang menatapnya dengan intens. Suasana nampak terasa sepi dan juga seperti mengintimidasi Jani. Sudah beberapa menit berlalu, Arga masih belum juga membuka suara.