Ha Wook's pov
Aku menatap kedua mata Ra Im Eonni lekat-lekat. Ra Im Eonni sunggu-sungguh meminta maaf padaku. "Maafkan atas sikapku kemarin, Ha Wook-a. Kemarin aku sangat lelah, jadi aku tidak bisa berpikir jernih dan menyaring kata-kataku."
"Kau mau kan memaafkanku? Aku janji hal seperti kemarin tidak akan terulang kali." Aku tersenyum dan menyalaminya.
"Ya, Eonni." Ra Im Eonni merentangkan tangannya dan kami berpelukan, aku menatap Ha Seonsaeng yang berdiri di belakang Ra Im Eonni.
Bukan binar bahagia di matanya, tapi sebuah kecurigaan besar. Sejujurnya, aku juga merasakan hal yang sama. Tapi, kita tidak boleh berpikiran buruk pada orang lain, kan?
"Sebagai tanda permintaan maafku, bagaimana jika kita bertiga pergi bersama? Ke taman bermain misalnya."
"Tidak perlu, Eonni. Aku-"
"Ayolah, Ha Wook-a. Kita perlu mendekatkan diri karena kau adalah adik Jeong Il. Aku tidak mau terjadi kesalahpahaman diantara kita seperti kemarin atau sebelum-sebelumnya."