Ha Wook's pov
Tanganku meremat ujung kemeja yang ku pakai, hatiku sangat sakit jika kembali mengingat apa yang terjadi tadi pagi. Sebegitu berharganyakah Bok Hae hingga Eomma tak mau membagi sedikit saja telur gulung yang ia buat denganku? Aku tidak meminta banyak, hanya satu atau dua saja.
Kenapa dia pelit sekali?
"Ha Wook, bukan sepert-"
"Aku tidak peduli! Jangan bertanya padaku tentang Bok Hae!" teriakku langsung melemparkan ponselku ke dasboard mobil tanpa mematikan telepon. Papa segera menghentikan mobilnya dan mengalihkan pandangannya ke arahku sepenuhnya.
Aku menatapnya tajam, "Apa kau akan memarahiku karena aku sudah berteriak pada Eomma?"
"Tidak jika kau mengatakan padaku apa yang terjadi sebenarnya. Apa yang eommamu katakan hingga kau marah besar seperti ini?"
Aku menghela napas panjang, "Aku tidak suka Eomma dan Oppa lebih mengutamakan Bok Hae daripada aku. Aku juga tidak suka mereka hanya menyanyangi Bok Hae dan melupakanku."