Jeong Il's pov
Aku terbangun dan melihat jam beker, jam 7 pagi. Senyumku mengembang melihat seseorang yang tidur di sampingku, kami bahkan masih berpelukan. Mataku kembali terpejam dan kembali mengingat apa yang terjadi semalam.
Pemilik hatiku ini mengurusku dengan sangat baik semalam, mulai dari membuatkan bubur untukku hingga membantuku minum obat. Bahkan dia menemaniku semalam dan sesekali terbangun untuk mengganti kompres di dahiku.
Bukankan ini gambaran istri sempurna?
"Thank you very much, Honey. I love you." Aku mengecup keningnya cukup lama, tanganku mengelus lembut rambutnya.
Hanya dia yang membuatku uring-uringan hingga tak bisa fokus pada pekerjaan. Kemarahannya kemarin benar-benar membuatku kalut, terlebih karena aku tidak tahu dimana letak kesalahanku. Apa karena aku tak memperhatikannya kemarin lusa karena pekerjaanku menumpuk?