Jeong Il's pov
Memeluknya dan mendengar suaranya adalah hal yang sangat ku butuhkan sekarang. Aku memejamkan mata dan menghirup aroma rosenya dalam-dalam, inilah ketenangan yang ku cari sejak tadi. "Ada apa, Oppa?" tanyanya setelah ia bernyanyi.
Aku menatapnya sendu dan menunduk beberapa detik kemudian. "Besok adalah hari peringatan meninggalnya kedua orangtuaku." Ha Wook menggenggam tanganku sangat erat dan mengangguk.
"Ra Im tahu benar hari itu sangat penting untukku dan dia selalu mengingatnya. Tau apa yang dia lakukan?" Ha Wook menggeleng.
"Dia memesan tiket liburan ke Jeju untuk satu minggu penuh." Ha Wook terkejut mendengarnya.
"Bagaimana bisa dia seperti itu?"
"Yang membuatku sakit hati, Ra Im tidak mau membatalkan tiketnya. Dia bersikeras agar kami berangkat kesana besok. Dia bilang acara peringatan itu tidak penting karena aku bisa mendoakan mereka dimanapun dan kapanpun."
"Oppa."