Jeong Il's pov
Mobil yang ku kendarai sudah sampai di halaman White House, aku menoleh ke arah Ha Wook yang tertidur lelap. Aku kembali mengingat dua kata yang keluar dari mulutku tanpa bisa ku hentikan. Setelah drama yang terjadi, bagaimana bisa aku mengatakan mencintainya? Ah, sudahlah. Lebih baik aku segera membawanya masuk agar dia bisa beristirahat dengan nyaman.
Aku melepas seat belt yang dipakainya dan menggendongnya masuk ke dalam rumah, Yoon yang tadinya menonton TV membantuku membukakan pintu kamar Ha Wook. Dengan perlahan ku baringkan Ha Wook dan menyelimutinya, tanganku terulur mengelus lembut rambutnya. "Tadi dia bersenang-senang?"
"Hmm, awalnya dia ketakutan. Tapi lama-kelamaan mulai terbiasa."
"Baguslah. Seharusnya aku membawanya kesana sejak awal. Aku terlalu paranoid tentang suhu dan sebagainya."
"Tak apa, mulai sekarang kita bisa sering membawanya kesana." Yoon tersenyum dan mengangguk, ia menepuk bahuku dan berjalan keluar dari kamar Ha Wook.