"Akhirnya, kita bukannya makan berdua malah makan berempat," keluh Andreas sembari mendesah kasar. Kakinya melangkah pelan, menyusuri jalanan dengan tangan menggenggam jemari Sasa erat.
Sasa yang mendengar keluhan sang suami langsung tersenyum lebar. Sebelah tangannya mulai meraih lengan Andreas dan menggenggam lembut. Sebelah tangan yang sejak tadi dalam genggaman Andreas masih tetap bertahan. Hingga dia meletakan kepala di lengan sang suami, membuat Andreas menghentikan langkah.
"Kamu kedinginan?" tanya Andreas ketika Sasa semakin mendekatkan tubuh dengan tubuhnya, seakan mencari tempat hangat untuk mengusir rasa dingin.
Namun, Sasa yang ditanya langsung mendongak dan menggelengkan kepala. "Aku gak dingin, Andreas. Aku hanya sedang berusaha menghilangkan rasa kesal kamu karena aku yang memilih makan bersama dengan Daniel dan Natalia," jawab Sasa dengan raut wajah manis.