"Mama mau kamu menikah dengan Intan."
"Mama tadi bertemu dengannya dan dia bilang kal …."
"Gak bisa, Ma. Andreas sudah punya pilihan sendiri," ucap Andreas cepat, membuat ucapan sang mama terhenti.
Yesi yang mendengar langsung menatap Andreas dan memasang raut wajah datar. "Dan bagaimana kalau mama gak menerima pilihan kamu?" desis Yesi.
Hening. Andreas hanya diam ketika mendengar hal tersebut. Namun, pandangannya masih tertuju ke arah sang mama yang menatapnya lekat. Sejenak, dia memilih bungkam, meredam perasaan kesal yang tiba-tiba saja datang. Hingga dia merasa membaik, membuatnya menarik kedua sudut bibir dan membentuk senyum lebar.
"Kenapa Mama sudah menolak padahal aku sendiri belum mengatakan apa pun?" tanya Andreas dengan suara tenang, tidak ada emosi ataupun perasaan kesal.
"Karena mama sudah tahu dengan siapa kamu akan menikah, Andreas. Intan sudah mengatakan semuanya," jawab Yesi.