"Aku rasa kamu sudah mulai tidak bisa berbicara, Andreas. Jadi, ak …."
"Karena aku tahu kamu sedang terluka, Sa," sela Andreas dengan tatapan serius.
Seketika, Sasa yang mendengar terdiam dan menatap ke arah Andreas lekat, menunjukkan ekspresi yang begitu sulit untuk diartikan. Hingga dia berdehem pelan dan kembali menatap ke arah danau di depannya.
"Aku rasa kita tidak sedekat itu sampai kamu harus begitu peduli denganku, Andreas," ucap Sasa, tanpa melihat ke arah Andreas berada.
Andreas tertawa kecil, tanpa suara sama sekali. Dia kembali menatap ke arah Sasa dan memandang lekat. "Tapi, kita juga tidak bermusuhan sampai aku tidak boleh peduli dengan kamu kan, Sa," sahut Andreas.