"Kita mau sampai kapan di sini terus?" tanya Didan kepada seseorang yang berada di sampingnya saat ini. "Udah malam, lho. Gue nggak mau Mama gue nunggu khawatir juga."
Alfiz yang mendengarnya pun langsung menoleh dengan satu alis yang terangkat setelah seseorang yang berada di sampingnya mengatakan hal seperti itu.
"Sejak kapan lo jadi anak Mama, hah?" tanyanya dengan kepala yang menggeleng. "Udah tahu mabuk, pernah main dugem, masih takut Mama khawatir?"
"Sialan lo," ujar Didan yang kini terkekeh. "Sebenarnya bukan itu, sih."
"Gue tahu," sahut cepat Alfiz yang kini menoleh ke arah seseorang yang sedang menyendiri dikejauhan sana membuat Didan yang mengetahui hal tersebut langsung mengangguk mengerti dan menghela nafasnya seketika.
"Apa dia lagi berantem, ya, sama Larissa?" ujar Didan yang langsung diangguki oleh Alfiz. "Menurut lo gimana, Fiz?"