Pagi hari sekali Shil sudah mendengar sebuah ketukan pintu dari luar kamanrnya yang membuat gadis tersebut dengan sangat terpaksa harus bangun dari tidurnya. Kedua matanya menatap ke samping di mana ternyata sudah kosong, keningnya langsung berkerut ketika tidak mendapati sahabatnya di sini.
"Iya, tunggu sebentar," ujarnya sedikit berteriak.
Meskipun rasa kantuk masih menderanya, akan tetapi Shil berusaha untuk berdiri dan membukakan pintu tersebut sehingga menampakkan seorang laki-laki yang begitu dikenalinya itu sedang berdiri di hadapannya saat ini.
"Kak Yashel? Ngapain kakak di sini?" tanyanya dengan kening yang berkerut.
Gadis tersebut benar-benar terkejut dengan kehadiran Yashelino di Rumahnya sepagi ini membuat Shil menjadi pusing sendiri.
Dilihatnya laki-laki tersebut yang saat ini sedang tersenyum kepadanya sehingga membuat ia yang mengetahui hal itu dengan cepat kembali menutup pintunya tetapi ditahan oleh Yashelino dan dirinya tidak bisa menghindarinya.