Ketika Yashelino baru saja keluar dari ruangan, sebenarnya laki-laki itu sedang menahan marahnya terhadap seseorang yang berada di hadapannya saat ini.
"Bisa nggak, sih, nggak perlu bahas tentang kita di depan dia?!" tanyanya dengan tatapan tajamnya itu. "Tolong ngertiin aku, Pa!"
"Tenanglah, lagi pula dia nggak akan tahu apa yang kita bicarakan, Yashel."
Yashelino berdecih, lalu berkata, "Papa yang maksa aku untuk ikut datang kesini, terus sekarang apa lagi?!" ujarnya sedikit membentak.
Saat ini Orland melihat putranya yang kembali sepeti seseorang yang berbeda membuat pria tersebut yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas lalu memalingkan wajahnya ke arah lain dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Kamu bener-bener berubah, ya, kalau di depan pacar kamu. Tapi kenapa kamu seperti ini di depan Papa?"
"Papa tahu sendiri jawabannya, kenapa Yashel kaya gini sama Papa."