Di balik pintu yang sedikit terbuka itu diam-diam Sandra memperhatika keduanya dengan tangis tanpa suara. Sungguh menyedihkan apa yang baru saja dilihatnya membuat wanita tersebut tidak berani untuk membuka pintu dan berjalan menghampiri keduanya.
Sandra bisa melihat bagaimana Didan yang begitu terkejut melihat keadaan Sheila yang sebenarnya membuat wanita itu benar-benar bisa merasakan apa yang dirasakan oleh mereka berdua. Karena tidak kuat lebih lama lagi menyaksikan di antara putrinya dan sahabat kecilnya tersebut.
Sementara itu saat ini Didan masih diam dengan keterkejutannya tersebut setelah melihat Sheila yang jatuh tidak berdaya membuat laki-laki itu bertanya-tanya.
"Kamu kenapa, Sye?!" tanyanya dengan khawatir. "Sebenarnya kamu kenapa?!"
Kemudian satu tangan dari gadis itu saat ini mengusap pipi Didan yang menatapnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca, bahkan memerah membuat laki-laki tersebut langsung ikut menggenggamnya.
"Kenapa?" tanya Didan hampir berbisik.