Di sinilah keduanya berada, di dalam mobil dengan suasana yang begitu hening dikarenakan Didan yang sedang fokus mengemudi, sedangkan Sheila yang hanya diam sembari diam-diam melirik ke arah samping dimana teman masa kecilnya itu berada.
"Nggak usah lihatin gue," ujar Didan dengan wajah datarnya itu. Sedangkan Sheila terkejut dan langsung berdeham sebelum akhirnya berkata, "Aku nggak lihatin kamu, kok, Dan."
"Terserah lo," ujar Didan dengan malasnya. "Oh, iya, jangan terlalu senang dulu sama gue. Karena gue ngelakuin ini cuma terpaksa aja, Alfiz yang nyuruh gue buat nurutin kemauan lo."
Perkataan dari Didan membuatnya menjadi merasa kesal karena rasa sakit yang baru saja dirasakan olehnya itu. Ia menyunggingkan kedua sudut bibirnya sehingga membentuk senyuman dan dirinya kembali dikenal sebagai laki-laki itu.