Kedua manik matanya menatap tajam seseorang yang berada di hadapannya saat ini membuat anak laki-laki tersebut tidak mampu untuk membalas tatapannya itu. Orland memandangnya penuh intimidasi sehingga anak buahnya merasa canggung berada di dekatnya.
"Informasi apa yang kamu berikan kepadaku?" tanya pria itu dengan nada bicaranya yang begitu tegas. "Apa itu tentang putraku?"
"I-iya, Tuan. Anda benar, ini memang tentang putramu."
Sebuah senyuman langsung terbit begitu saja setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh laki-lak itu sehingga kini Orland langsung berjalan menuju ke arah sebuah sofa dan menyuruh anak buahnya tersebut untuk duduk.
"Ayo duduklah," ujar pria itu kepadanya. "Berikan amplop itu kepadaku."
