Saat ini Yashelino sedang berdiri menghadap seorang pria yang sedari tadi hanya diam dan membelakangi dirinya membuat ia menghela nafas. Ia tahu bahwa Arzani akan marah besar kepadanya dan laki-laki itu tidak merasa keberatan untuk itu karena memang kenyataannya adalah kesalahannya.
"Om boleh marah, kok, sama Yas." Yashelino menundukkan kepala dengan senyum tipisnya itu, "Aku bakal lakuin apapun supaya dapat maaf dari Om, tapi jangan suruh aku buat jauhin Shil."
Di depannya saat ini Arzani mendengar ucapannya dengan begitu jelas sehingga pria tersebut menghela nafas saat mendengar permintaan dari anak laki-laki itu yang ternyata menginginkannya untuk tidak menjauhi putrinya sendiri.
"Saya tidak tahu dan jujur sangat bersedih karena Shil harus menghadapi rintangan sesulit ini. Jika memang cinta kalian sama-sama besar, mau bagaimana lagi? Mungkin memang sudah seharusnya kalian bersama."
Deg.