"Reyna...,kamu itu juga anak yang Sholeha,baik bahkan dari keluarga yang agamis. wanita seperti kamu lah yang di rindukan para penghuni surga." kata Hulya yang membuat Reyna tersenyum di balik cadarnya.
"ini yang baru berlebihan." kata Reyna yang langsung membuat Hulya tertawa mendengarkan perkataan Reyna barusan.
"mbak...,jangan lupa ya obatin tangannya." kata Reyna saat mereka sudah masuk.
" iya terimakasih sudah mengkhawatirkan aku." kata Hulya.
setelah itu Hulya langsung menuju kamarnya Sedangkan Reyna dia kedapur mungkin ingin mengambil minum atau apa lah. Hulya tidak tau,yang penting Hulya naik keatas dengan cepat karena Hulya mau mengobati tangannya yang terus saja mengeluarkan darah.
"sebegitu sakitnya ya kamu." kata Hulya berbicara kepada tangannya.
saat Hulya sampai di dalam kamar Hulya langsung di kagetkan dengan Devano karena Devano lagi ingin keluar kamar juga sehingga mereka saling kaget.
"astaghfirullah halazim..." kata Hulya yang membuat Devano juga kaget.