"Kamu mengizinkan nya." Kata Devano bertanya kepada Hulya.
"Ini kewajiban ku,jika aku menolak maka berdosa karena tidak ada halangan apapun dan alasan apapun untuk aku menolak." Kata Hulya yang membuat senyum manis keluar dari sudut bibir Devano.
"Kalo begitu aku akan membuat kamu merasakan kenikmatan kedua yang luar biasa,jadi bersiaplah tuan putri ku. Nanti kita juga akan mandi bersama-sama untuk membersikan tubuh kita dari keringat dan hasil kerja kita ini." Kata Devano yang membuat Hulya melotot.
Tidak sempat mengatakan apapun karena Devano kembali melumat bibir mungil Hulya.
Kali ini tidak hanya Devano saja yang berjuang tapi Hulya juga ikut dalam membalas ciuman Devano.
Tanpa Hulya sadari jika hijabnya sudah terlepas dari kepalanya, entah kapan Devano melepaskan nya tapi hijab Hulya terlepas sempurna dari kepalanya. Ikat rambut Hulya juga sudah terlepas sehingga tergerailah rambut indah Hulya.