"Kenapa..., Kalian pikir bunda berbahaya gitu. Sampai aku saja tidak boleh dekat-dekat dengan bunda." Kata hulya yang kembali meneteskan air matanya.
"Iya bunda berbahaya." Kata Anggara akhirnya buka suara.
"Emang alasan...,kenapa bunda bahaya." Kata hulya yang semangkin banyak meneteskan air matanya.
"Bunda kamu itu depresi..., karena itu lah ayah merantai nya." Kata Anggara.
Kata-kata Anggara barusan membuat hulya kaget dan dia sudah tidak tau lagi harus berkata apa, karena sudah tidak bisa lagi menahan tubuhnya sehingga hulya terduduk di lantai dan dia menatap bundanya dengan air mata yang terus mengalir.
"Hhhh....,dia nangis. Dia menderita seperti aku." Kata Anita yang malah tertawa melihat hulya menangis.
"Bunda...., Kenapa bunda bisa begini." Kata hulya dengan suara yang serak.
"Kamu menatap ku." Kata Anita.
"Bunda..." Kata hulya dan berniat ingin memeluk anita.