Kini mereka mempersiapkan sebuah penampilan dari setiap fakultas mereka. Kiara ada jurusan ilmu komunikasi biasanya mereka ini aktif dan memiliki ide yang cemerlang.
"Oke, perkenalkan nama gue viko,gue yang jadi kating kalian. Ini shasa, Diego dan chaca." ucap viko memperkenalkan.
"Ada yang punya ide buat acaranya?" tanya shasa.
"Gimana kalau flashmob aja?" tanya mita.
"Itu boleh tuh, itu mencakup semuanya, lo gau Gerakan high school musical Gak?" ucap Diana.
"TAU! Itu aja." jawab nuni.
"Gimana semuanya?" tanya kiara yang lain.
"Iya, setuju. Gerakannya gampang juga." ucap mereka.
"Oke, kalian yang Pimpin ya?" ucap viko.
"Oke." jawab kiara dan mita.
Mereka berlatih ditengah lapangan, lalu Mj dan yang lain. melihat itu cukup menarik perhatian, kekompakan mereka juga terlihat dan Gerakannya pun sangat hafal.
"Wow." puji Gavin.
"KREATIF." ucap rangga.
"keren sih ini." ucao Gavin.
Setelah mereka berlatih, waktunya penampilan mereka kembali ke ruangan lagi, urutan mereka ke 2. Setelah berkumpul semua, acara pensi singkat ini dilihat oleh semua anggota BEM yang lain termasuk 5 orang inti tadi. Yang menentukan itu bagus atau tidaknya.
"Gue gak siap banget ra. Sumpah." ucap mita.
"Santai aja kali, yang liat mereka bukan dekan." jawab kiara santai.
"Kalau dari awal gak bagus dia bakal cut." ucap mita.
"Demi apa?" tanya kiara.
"Iya ra, makanya jantung gue mau copot rasanya." ucap mita.
"Mereka kenapa sadis banget sih? Masa perempuan dimata mereka sama kayak laki-laki. Kekuatan laki-laki sama perempuan itu beda, bukan berarti wanita itu lemah, cuman ini kelewatan banget." ucap kiara tidak habis pikir.
"Dari tahun ke tahun memang begitu." ucap mita.
Penampilan pertama mulai, berjalan dengan mulus dan tidak ada masalah, tapi ditengah aksinya ada yang salah gerakan dan tidak kompak. Lalu rangga memotong dan menyuruh mereka berhenti.
"Siapa yang punya ide ini?" tanya rangga.
"Saya kak." jawab anak perempuan itu.
"Kenapa bisa gak sama Gerakannya?" tanya rangga.
"Latihan nya gimana?" tanya davin.
"Maaf, kak. Latihannya tadi kurang maksimal, masih banyak yang lupa." jawab perempuan.
"Lo berdiri ditengah lapangan. Yang lain push up 10 kali." ucap MJ. Kiara langsung berdiri tidak terima dengan perlakuan ketua kampus nya.
Rangga yang melihat kiara berdiri dan bertanya "Kenapa lo berdiri?" tanya rangga.
"Gue gak terima temen gue lo hukum kayak gitu." ucap kiara.
"Sebutkan nama." ucap reno.
"Gue kiara, gue gak terima hukuman kayak gitu. Lo mikir dia itu perempuan, bukan laki-laki, bukan berarti wanita itu lemah, tapi lo mikir, dia udah cape latihan buat tampil maksimal sekarang lo hukum kayak gitu, diluar panasnya terik banget bisa bikin orang pingsan. Keterlaluan banget. Gak punya hati sebagai senior." ucap kiara.
"Terus mau lo apa? Mau jadi pahlawan?" ucap MJ.
"Gue gak mau ikutin semua perintah lo yang gak jelas." ucap kiara.
"Gak ada yang mau jadi sok pahlawan,gak ada yang perlu dibela disini, gue cuman minta keadilan dari lo." ucap kiara.
"Karena lo udah berani lawan gue, sekarang lo yang berdiri ditengah lapangan selama 1 jam." ucap MJ.
"Anjir ih ni orang." batin kiara.
"Jangan ada protes." tambah MJ lagi. Kiara keluar lalu berdiri ditengah lapangan.
"Sumpah ya, mukanya pengen banget gue tonjok, kenapa sih orang mengidolakan orang yang gak punya perasaan macam dia? Kenapa juga dia dipilih jadi ketua? Macam dia jadi ketua. Tampang aja oke." gerutu kiara.
"Udah datar, kasar, pemaksa." gerutu kiara.
"GUE BENCI LO MICHAEL JAMES!" teriak kiara. MJ yang mendengar itu hanya diam, wanita yang satu ini berbeda, selalu protes setiap apa yang disuruh olehnya, selalu berontak, tapi dia selalu bisa menyelesaikan masalahnya yang di buat.
Kiara yang melihat MJ berdiri di sana. Membuatnya semakin marah padam dengan manusia paling tengil sedunia, kiara yang di tatap terus menerus oleh MJ merasa kikuk seketika.
"kenapa jadi salting gini gue?" batin kiara.
MJ tidak pernah lepas pandangannya dari kiara sedikit pun, fokusnya seakan terkunci oleh pemandangan didepannya.
"Kenapa semakin kesini, gue makin tertarik sama dia?" batin MJ.
MJ menghampiri kiara lalu berdiri tepat disampingnya, kegiatan telah selesai dan semua sudah kembali ke rumah atau asrama masing-masing. Kebetulan kiara memilih untuk tinggal diasrama yang disediakan oleh kampus dari pada ke rumah hanya kemarahan yang dilihat.
"Masih mau nge bantah perintah gue?" tanya MJ.
"Tergantung." jawab kiara.
"Gue cuman mau bilang, gue menghukum seseorang bukan semata-mata hanya karena jabatan gue, gue punya alasan untuk itu, satu hal lagi, jangan jadi sok pahlawan, ketika dia berbuat salah dia harus menerima konsekuensinya, karena hidup bukan bergantung sama orang lain dan apa yang lakukan harus berani tanggung jawab. " ucap MJ lalu pergi meninggalkan kiara yang diam ditempat seketika.
"Tapi, tolong yang adil." ucap kiara dan MJ diam sebentar.
Kiara ingin berjalan, kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Mungkin akibat matahari yang pas dikepalanya, membuatnya kehilangan pandangan, mulai kabur dan tidak seimbang.
"Kak, tol---." ucap kiara yang akhirnya jatuh ke tanah. Mj yang membalikkan badannya melihat kiara sudah tergeletak di tanah.
"Kiara." ucap Mj.
"Medis!" teriak Mj.
"dia kelelehan, langsung bawa ke asramanya." ucap cika anak Fk.
"Ooke." jawab Mj. Lalu mengendong kiara, selama perjalanan menjadi sorotan seketika. Kiara yang tidak sadarkan diri dan mj yang sedikit panik. MJ membuka pintunya lalu membaringkan kiara.
"Bangun ra." ucap MJ. Kiara mengerakkan tangannya, lalu membuka matanya dan melihat dirinya sudah dikamar. Banyak pertanyaan dikepalanya.
"Siapa yang bawa gue kesini? Siapa yang tolongin gue?" batin kiara.
Tiba-tiba terdengar suara orang membuka pintu kamarnya, kiara seketika takut, handphone nya lowbat. Dewa sedang tidak berpihak padanya sekarang.
"tolong gue plis." batin kiara. Setelah melihat orang itu ternyata ketua kampus nya. Apa yang dilakukan manusia didepannya ini?
"Ngapain lo?" tanya kiara.
"Udah sadar? Ini Obat dari team medis, diminum sebelum makan dan sesudah makan, sama vitamin nya satu kali sehari." ucap MJ melemparkan obat itu ke arahnya.
"Makasih." ucap kiara. MJ hanya berdehem lalu pergi keluar.
"Kan gak punya tata krama." ucap kiara kesal.
"permisi pamit." ucap MJ lalu menutup kembali pintunya.
"Gue kira budek." ucap kiara.
Pukul 19.00.
"Cari makan dulu ah." ucap kiara. Kiara keluar dan pada saat membuka pintu ada senior nya didepan pintu.
"Ngapain lo?" tanya kiara.
"Nih, makanan buat lo." ucap Gavin.
"Ada racun gak?" tanya kiara.
"Engga, aman." jawab Gavin.
"Kayaknya dari sekian temen lo, cumano yang paling adem kek ubin mesjid." ucap kiara.
"Makasih. Gue pamit." ucap Gavin lalu pergi.
"Kalau orangnya kayak dia semua, gue nurut dah apa kata dia." batin kiara.
Kiara masuk kedalam asrama kembali, mengambil piring lalu membuka bungkus nasi goreng yang dibawa oleh seniornya.
*Ruang BEM.
"Gimana Vin?" tanya MJ.
"Gue udah kasih." jawab Gavin.
"Thanks bro." ucap MJ.
"Niat apa lagi buat cewek itu?" tanya davin.
"Gue gak tau, cuman gue bakal bikin dia tunduk sama gue." ucap MJ.
"Tapi, lo harus liat, banyak juga yang coba deketin tuh cewek." ucap rangga.
"Sebelum orang lain sentuh, gue harus lebih dulu." ucap MJ. Temanya hanya bisa diam, karena apa yang menjadi ambisi ketuanya akan menjadi perjuangan yang mudah tapi kali ini mungkin dia harus berjuang, karena tidak mudah.
***
Keesokan paginya.
Kiara sudah siap kembali kekampus, berharap semoga tidak ada masalah dengan pimpinan kampusnya lagi, malas berurusan dengan orang yang tidak punya perasaan.
"Semoga Good mood hari ini." ucap kiara dan segera pergi ke kampus.
Sesampainya dikampus, dihadang oleh lima orang yang membuatnya emosi setiap saat, dan sekarang mereka didepan matanya. Kiara hanya diam sampai ada yang bicara.
"Ikut gue keruangan." ucap MJ.
"Padahal gue baru datang dan gak bikin masalah, kenapa gue musti ke ruangan lo?" tanya kiara.
"Ikut." ucap MJ dan kiara menghentakan kakinya kesal dengan perilaku MJ.
Mereka berjalan keruangan, semua orang iri melihat mereka, ada juga yang mengira kiara dalam masalah besar karena sejak kemarin dialah yang selalu membantah Ketua BEM yang sangat menyeram kan.
*Ruang BEM.
"Tolong keluar sebentar semuanya." ucap MJ. Mereka semua keluar tinggal mereka berdua.
"Now what?" tanya kiara.
"Lo mau gue gak hukum perempuan dengan kejam kan? Harus adil dan merata kan?" tanya MJ.
"Iya, terus?" tanya balik kiara.
"Gue bisa aja ngelakuin itu, tapi ada syaratnya." tawar MJ.
"Syarat? Apaan?" tanya kiara.
"Lo jadi cewek gue." ucap MJ.
"HA?! Lo gila? Gue gak mau. " tolak kiara.
"Terserah kalau gak mau, gua bakal hukum perempuan yang telat ataupun bikin kesalahan sekejam Gue hukum Anak laki-laki yang lain. Contohnya kayak kemarin, dan itu semua karena lo." ucap MJ.
"Gak ada syaratnya yang lain?" tanya kiara.
"Gak ada.!" jawab MJ.
"Kalau gak diterima, teman angakatan perempuannya akan jadi korban. Dia tidak mau mereka di Injak seperti itu oleh mereka, jika gue menerima maka gue akan menjadi pacar dari manusia paling nyebelin ini, anjirrr." batin kiara.
"Gimana? Kalau lo gak jawab, gue pergi." ucap MJ dan siap menuju pintu.
"Oke, gue mau. Tapi, lo harus ringanin hukuman Mereka." ucap kiara.
"Itu gampang. Mulai hari ini, pulang - berangkat sama gue. Jangan bicara sama laki laki lain selain temen fakultas lo sendiri." ucap MJ.
"Dih, masa iya temennya anak fakultas gue doang, gak bisa lah." tolak kiara.
"Dari pada sama sekali gak bicara sama semuanya." jawab MJ.
"Serah deh serah." kiara pasrah.
"Yaudah, udah boleh keluar kan?" tanya kiara.
"Iya, silahkan." jawab Mj. Kiara keluar dan meninggalkan MJ.
MJ tersenyum perempuan itu dalam kuasanya sekarang. Ospek mereka dimulai selama ospek berlangsung semua aman terkendali,Mj dari jauh memperhatikan kiara dari jauh, kiara menjalankan dengan baik. Hari ini adalah hari dimana para mahasiswa akan menginap dikampus untuk menjelajah dan masuk ketahap terakhir. Mereka dipulangkan terlebih dahulu.