Chereads / Hidden of Tears / Chapter 4 - -Fourth-

Chapter 4 - -Fourth-

Sudah hampir tiga minggu Gama melakukan kegiatan rutin nya, yaitu meletakan box makan berisi Roti selai kacang dan juga susu tawar kotak. Ya, sebelum melakukannya, Gama melakukan Question and Answer dengan Zara mengenai semua hal tentan Alexa. Dan selama Gama meletakan makanan, tak pernah sekali pun Alexa membuang nya, tentu saja Alexa memakannya.

Hari ini berbeda, Alexa hari ini ikut dengan Zara ke Kantin. Alexa menginjakan kaki nya di kantin untuk yang ketiga kali selama ia bersekolah di SMA Garelaksi. Aneh Bukan?

"Itu kak Alexa? Cantik ya ternyata kalo di liat dari deket begini"

"Alexa tumben ke kantin"

"Lah? Doi tumben ke marih"

Begitulah bisik-bisik yang Alexa dengar ketika dirinya menginjakan kaki di kantin. "Lexa!" Pangil seseorang yang Alexa sudah tahu siapa orang tersebut.

"Tumben lo ke kantin, gue baru aja mau beliin cilor kesukaan lo" Ucap Gama menjelaskan ketika tiba di hadapan Alexa. "Hari ini libur dulu" balas alexa di akhiri senyum nya.

Deg

Gama yang pertama kali melihat Alexa senyum sungguh terpukau. Sangat. Jujur, Gama suka dengan seluruh hal tentang Alexa.

"Cantik" ucap Gama pelan.

"Ape? Lo bilang cantik gam?" Ucap Joni a.k.a Rafa saat mendengar Gama memuji Alexa.

"Thanks" ucap alexa singkat di akhiri senyuman lalu pergi meninggalkan Gama.

"Jon, jon, dia senyum ke gue jon" ucap Gama histeris mendapat senyuman dari Alexa.

"Lo selangkah lebih maju dari kemaren bos!" Ucap Reza mensuport Gama. Gama hanya mengangguk.

*******

"Xa, thanks" ucap Zara tiba-tiba.

"Untuk?" Tanya Alexa bingung

"Untuk Jadi Alexa yang hangat kayak tadi" sambung Zara sambil menyungging senyum

"Sama-sama" ucap Alexa sambil tiba-tiba memeluk Zara. Zara sontak kaget dengan apa yang dilakukan Alexa. Selama hampir 3 tahun ia berteman dengan Alexa, tak pernah sekalipun Alexa memeluknya.

"Is that you, Alexa?" Batin Zara.

FlashBack

Sore ini Alexa memantabkan hati untuk mendatangi makam Alexi, adik tersayangnya. Setelah beberapa bulan Alexa enggan datang, ia hanya ragu. Entah apa yang membuat Alexa ragu.

"Xi, kakak dateng" Ucap Alexa ketika tiba di sebuah makam dengan nisan bertulisan nama adik tersayang nya 'Alexi Tysa Ramendra'

Senyum getir terulas begitu saja ketika ia membaca nama di batu nisan tersebut.

"Sampe sekarang, hari ini, gue masih gatau kenapa nama belakang lo ada 'Ramendra' Nama belakang Mama, sedangkan gue enggak" dialog Alexa pada makam Alexi.

"Apa mama sebenci itu ya xi sama gue? Apa gue bener-bener pembawa sial xi?" Tanya Alexa mulai lirih. "Gue gatau harus gimana xi"

"Seharusnya bener kata mama, harusnya gue yang mati, bukan lo. Dengan kehadiran lo disamping mama, bikin dia bahagia, beda dengan kehadiran gue, yang entah kenapa gue kayak benalu buat mama" ucap Alexa panjang lebar dengan tangisannya yang sudah tak bisa ia tahan.

"Gue cape jadi orang Jutek. Gue cape jadi orang antisosial. Gue cape jadi angkuh. Gue pengen kayak dulu xi, jadi Alexa yang baik. Alexa yang hangat. Tapi udah gak ada lo. Gak ada satupun orang yang menginginkan kehadiran gue, jadi buat apa gue jadi Alexa yang hangat?" Lirih Alexa benar-benar merasa sesak.

"Maaf gue nangis disini, gue cuma butuh tempat buat luapin perasaan gue. Thanks udah dengerin dan selalu ada buat gue Xi, love you, gue pulang dulu" Ujar Alexa lalu beranjak dari makam alexi.

"Namanya Alexa Bun, Alexa Tyra, cantik banget Bun, Rambut nya coklat mengkilap, matanya kalo Gama pandang kayak nyala gitu Bun, duh wajah nya beeh, sempurna bun, tapi sayang galak bun. Tapi Gama yakin, dia bukan tipe Cewe menye-menye bun, dan entah dateng dari mana, Feeling Gama bilang, dia cewe yang baik dan kuat. Jadi Gama suka, dan Gama bakal berusaha ngisi hati nya Bun." Alexa menghentikan langkahnya ketika ia mendengar seseorang sedang berdialog dengan sebuah makam, sama dengan apa yang ia lakukan tadi.

"Yaudah Bun, Gama pamit pulang dulu ya, nanti Gama kesini lagi, oke bun? Assalammualaikum Bunda Sayang" sambung lelaki tersebut kemudian pergi.

"Gama?" Gumam Alexa

Alexa yang mendengar nya pun menegang. Terselip rasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada Gama selama ini.

"Maafin gue Gam, ternyata lo sama rapuh nya sama gue, ternyata di balik ke konyolan lo, lo juga punya masalah. Dan lo tetep jadi orang yang ceria. Gue bakal coba apa yang lo lakuin, gak lari dari masalah dengan cara berubah jadi orang lain" Gumam Alexa.

Alexa menghampiri makam dimana Gama duduk dan berdialog tadi. "Nathalie Sarah" gumam Alexa membaca Nama yang tertera di batu nisan.

"Halo tante, Aku Alexa, Alexa Tyra, orang yang tadi Gama sebut. Ini aku tante, Cewe galak dan jutek yang gama sebut tadi. Hihihi. Tante, kayaknya aku nyaman curhat sama tante, rasanya kayak curhat ke mama. Eh. Aku belum pernah sih curhat ke mama." Ujar Alexa panjang lebar dengan mata nya yang sudah berkaca-kaca.

"Aku bakal coba jadi orang yang lebih hangat,buat Gama. Yaudah tan, Lexa pulang dulu, lain kali Lexa mampir lagi ya, Assalammualaikum" Ujat Lexa kemudian pergi meninggalkan Pemakaman tersebut.

Flashback End.

*********

"Alexa!" Panggil Gama sembari mendekat ketika melihat Alexa di parkiran sekolah.

"Ya?" Jawab Alexa.

"Lo langsung balik?" Tanya Gama

"Iya, kayaknya"

"Anterin gue yuk!" Ajak Gama

"Kemana?"

"Toko Buku" jawab Gama

Alexa hanya mengangguk sebagai tanda bahwa ia setuju menemani Gama.

"Gue ikutin lo dari belakang ya Gam" ucap Alexa pada Gama. Gama Mengangguk tanda setuju.

Selang 30 menit mereka tiba di salah satu pusat pembelanjaan kota yang terdapat toko buku. Ya, sebenarnya 'toko buku' hanya alibi Gama untuk mengajak Alexa pergi.

"Makan dulu ya Xa" Minta Gama. "Tadi lo bilang ke toko buku" ujar Alexa. "Sorry, gue bohong, gue gatau harus ngomong gimana buat ngajak lo jalan xa" final, Gama akhirnya Jujur. "Ckckck" decak Alexa sambil Jalan mendahului Gama. "Lo mencair dengan sendirinya. Thanks" gumam Gama sambil menatap Alexa yang sudah dahulu berjalan.

"Yah Xa" ucap Gama terdengar sedih. "Eh Gama kenapa?" Ucap Alexa bingung. "Disini gak ada cilor, lo makan apa dong, hahaha" Ledek Gama kepada Alexa. "Gama ih!" Ucap Alexa kesal.

"Piss Ma Queen" Ucap Gama sambil mencubit gemas pipi Alexa.

Alexa memesan makanan kesukaannya selain Cilor, yaitu Roti isi selai kacang dan milkshake Vanila tanpa Gula. Sementara Gama memesan Waffle With caramel and cheese cream serta ice americano.

Sambil menunggu pesanan nya datang, mereka melakukan sedikit chit-chat.

"Kenapa lo selalu suka minuman tawar?" Tanya Gama.

"Karna gue manis" jawab Alexa ringan. Yap! Alexa yang dulu telah kembali. Alexa yang sering bercanda gurau, Alexa yang ceria dan juga periang telah kembali. Setelah bertahun-tahun sikap nya berubah menjadi orang lain.

"Iya lo tuh manis banget! Makanya gue sayang!" Balas Gama jujur.

Blushing

"Keren lo gombal begitu?" Tanya Alexa dengan maksud candaannya kepada Gama. Alexa tersenyum setelah itu

"Hahaha, tuh ngeliat lo senyum Xa. Ya Tuhan, gue suka banget, gue ngerasa punya candu tau gak si!" Sambung Gama

"Alay Lo ah!" Respon Alexa.

Setelah pesanan keduanya datang, mereka memakannya dengan tenang dan sedikit jokes yang mereka berdua saling lemparkan.

"Gue nyaman ada di deket lo. Gue ngerasa gue punya sedikit alasan buat tetep jadi diri gue sendiri" batin Alexa menatap Gama

"Thanks buat perubahan sikap lo ke gue Xa. Thanks udah jadi alasan gue buat tetep semangat ngejalanin hari-hari gue, sekarang, besok, dan selama nya. Tetep kayak gini ya Xa. Gue sayang lo" batin Gama menatap Alexa.

Setelah itu Mereka pergi ke salah satu tempat permainan anak-anak dimana ada studio foto yang langsung jadi. "Xa, foto yuk!" Ajak Gama. Alexa mengangguki ajakan Gama. Lalu mereka membeli Kartu dan berfoto di dalam box foto.

"Liat! Kita serasi banget gak si xa? Ih gemes" ujar Gama sambil melihat Hasil foto mereka tadi. "Iya Gama, iya, terserah lo aja deh" Ujar Alexa pasrah.

"Xa! Sini!" Panggil Gama

"Iya-iya" jawab Alexa.

"Foto sini" ajak Gama ke pada Alexa untuk miror foto di depan lift

Setelah itu, Gama mengantar Alexa sampai depan rumah nya dengan membuntuti nya dari belakang. "Gue balik xa, lo jangan tidur malem-malem" perintah Gama. "Sip Pak Bos!" Balas Alexa sambil menaikan tangannya di depan Jidat memberi hormat. "Lo hati-hati, besok sekolah! Jangan bolos!" Perintah Alexa.

"Sip nyonya Gama" balas Gama lalu ia menancap gas meninggalkan rumah Alexa.

Alexa memasuki rumah nya dan melihat Shella terduduk di sofa. Mabuk. Lagi-lagi shella mabuk.

"Ma, Alexa pulang" ucap Alexa menghampiri Shella. Diam. Shella hanya diam menatap mata Alexa dalam.

"Pembunuh! Kamu pembunuh! Kamu yang bunuh anak saya! Mati kamu! Sana pergi ke neraka!" Teriak Shella sambil mencekik Alexa.

Alexa Mulai menangis, sakit tercekik dan sakit dengan kata-kata yang di lemparkan oleh shella.

"Sabar Xa, sabar, mama gak beneran ngomong gitu, mama cuma lagi mabuk, mama ngelantur" ucap Alexa menyemangatkan diri sendiri. Lalu ia memeluk Shella dengan paksa bermaksud menenangkan Shella.

"Ini Alexi ma, mama sabar, mama gaboleh sedih, mama yang kuat ya" lirih Alexa di telinga Shella.

"Alexi, mama kangen sayang" balas Shella kemudian membalas pelukan Alexa.

"Bahkan buat meluk mama aja, gue harus jadi orang lain"batin Alexa sakit.

Heyyo Yorobun sayang!

Ini entah Chapter ke berapa, aku bakalan mulai datangin konflik-konflik. Hope you like story. Jangan lupa kasih aku vote sama comment nya ya! Thank you dear'

Creamycucumberry

~unknown~