Pagi hari yang indah menyapa semua murid di SMA Djuanda, yaitu dimana tempat Mahesa bersekolah, eh bukan, tapi tempat ia menyimpan rasa pada Gaby.
"Mahesa..saaa! sahut Wibi salah satu teman dekat Mahesa
"Duuhh, apaan si Lo? Sahut Mahesa dengan nada keras.
"Yee...elo yang apaan? udah kayak ditolak cewe aja Lo! Balas Wibi dengan nada yang lebih keras.
"Lo tuh seharusnya semangat, hari ini tuh pembagian kelas 12, siapa tau Lo sekelas sama si Gab...."
"Halahh...palingan gw sekelas sama anak anak yang tiap hari minta contekan ke gw, padahal gw cuman sok pinter" potong Mahesa dengan cepat.
"Sa...Lo tau gak?" balas Wibi dengan nada lembut dan sabar.
"Gak!" balas Mahesa dengan nada datar.
"Ya ampunn, kenapa gw punya temen kayak gini ya?"ucap Wibi heran
"Ya Lu kenapa deketin gw? Karena gw keliatan pinte...."
"Sa..kemarin Pak Ronnie bilang kesatu sekolah, kalau pembagian kelas tahun ini dicampur! balas Wibi dengan nada keras dan memotong ucapan Mahesa
"EHH BENERAN LO?..." balas Mahesa dengan mata yang sangat lebar dan nada yang keras.
"Iya MAHESAA...astagaaa.. ayan gw lama lama ngomong sama lo" balas Wibi dengan nada malas.
"WIBI AWAS LO AMPE BOONGIN GW...gw santet online lo! balas Mahesa dengan tegas.
"Fix gw ayan beneran gara gara ngomong sama lu! balas Wibi dengan nada lembut.
Semua murid SMA Djuanda diperintahkan untuk baris di lapangan. Pada saat itu keadaan sangat sunyi setelah melaksanakn upcara bendera. Karena ini waktunya untuk pengunguman pembagian Kelas X, XI, dan XII.
"Bi..asli gw degdegan banget nungguin ni pengunguman"ucap Mahesa dengan bisik bisik
"Duhhh, gw mules lagii" balas Wibi dengan bisik bisik.
"WIBII, apa apaan si lo, gw seriuss, gw seriuss banget pengen sekelas sama Gaby...."balas Mahesa dengan nada yang sangat keras disaat semuanya sunyi di lapangan.
Wibi dan semua murid lainya menatap kaget terhadap Mahesa, karena ucapan Mahesa yang sangat keras pada saat saatnya sunyi. Mahesa langsung menundukan kepalanya dan pura pura tidak mengetahui kejadian tersebut."astagaa goblok banget si gue"ucap Mahesa dalam hati
"Siapa yang berbicara tadi? Tanya guru yang sedang memimpin upacara tersebut.
Salah satu siswa mengatakan "Mahesa pak!"
"Mahesa.. Mahesa yang mana?" balas guru terhadap murid tersebut.
"Geryano Mahe..."
Tiba tiba Mahesa langsung memotong ucapan temanya tersebut "Saya Pak" dengan mengacungkan tanganya.
"Ohh kamu, tadi kamu bilang kamu ingin sekelas sama Gaby? Gaby yang mana? Balas guru tersebut.
"Eee..eee..." jawab Mahesa bebata bata.
Tiba seorang mahasiswi berambut panjang dan menggunakan pita kupu kupu berwarna biru mengacungkan tanganya dengan berkata.
"Saya pak, Gabriel Irgina Wirawan."
Semua orang menatap Gaby dengan mulut terbuka lebar.
"Kamu itu mahasiswi yang tahun lalu mewakili sekolah kita untuk perlombaan Story Telling bukan? Balas guru tersebut.
"Iya pak benar" balas Gaby dengan nada yang lembut.
"Okee..kalau begitu kalian berdua sekelas" balas guru tersebut.
Entah apa yang terjadi dengan Mahesa dihari ini, tetapi Mahesa adalah orang sangat beruntung. Saat pembagain kelas sudah selesai sayangnya Mahesa tidak satu kelas dengan Wibi sahabat dekatnya. Namun jujur ia tidak peduli dengan hal itu karena ia dapat sekelas dengan Gaby saja senengnya sudah kayak hijab kabul.
=====
Kelas XII IPA 2, dimana Mahesa dan Gaby berada di satu ruangan. Setelah upacara, semua murid diperintahkan untuk kekelas mereka yang baru. Dan Mahesa berjalan sendiri ke kelasnya, begitu juga dengan Wibi, karena mereka berbeda kelas sangat jauh, Wibi ditempatkan di kelas XII IPA 5. Tiba tiba langkah Mahesa di senggol oleh Erik, mahasiswa yang pupulernya sama kayak Gaby. Sehingga langkah Mahesa terjatuh.
"Berani juga nyali lo tadi... pas lo masuk ke pintu kelas itu, gw pastiin lu gak bakal tersenyum, dan asal lo tau...murid bodoh kayak lo gk bisa naklukin hatinya Gaby" ucap Erik dengan nada keras.
Mahesa hanya terdiam yang tidak bisa membalas hinaan Erik. Namun Mahesa tidak memperdulikan kata kata yang diucapkan oleh Erik. Saat Mahesa masuk kelasnya, ia duduk disebelah perempuan yang nasibnya sama kayak Mahesa alias gak populer yaitu Yuki.
"Hai gw boleh duduk di samping lo?"tanya Mahesa
"Lo Mahesa kan, yang suka sama Gaby kan?tanya balik Yuki
"Kalo udah tau siapa gw gak usah nanya lagi"balas Mahesa dengan nada malas.
"Gw salut sih sama lo....well Gaby itu banyak yang naksir, dan lo harus bersaing sama Mahesa"balas Yuki. "Gw saranin lo mundur aja deh..gw tau mental lo pasti langsung ciut kalo lo dihina sama Erik, apalagi ditolak sama Gaby" tambah Yuki. Mahesa hanya terdiam.
"Ohh iya..lo boleh duduk disamping gw"ucap Yuki.
"Thanks yaa..".balas Mahesa dengan nada lembut.
=====
Para siswa dikelas tersebut langsung duduk ditempatnya masing masing. Ketika Bu Lani, walikelas dari XII IPA 2 datang kekelasnya.
"Selamat siang semua"sapa Bu Lani dengan nada tegas dan seram. "Pagi Bu.."balas para siswa kelas XII IPA 2 dengan nada takut.
"Selamat bergabung di kelas XII IPA 2, saya sebagai wali kelas kalian berharap kerjasama dengan kalian, karena sekarang kalian sudah kelas XII persaingan semakin ketat, jadi saya berharap kalian jangan banyak pacaran, terutama kamu Mahesa" ucap Bu Lani
Saat Bu Lani menunjuk Mahesa, semua tatapan tertuju ke Mahesa. Termasuk Gaby, Gaby melihat Mahesa dengan tatapan yang tajam, dingin, seolah olah sangat benci dengan Mahesa.
"Oke..sekarang saya tunjuk Erik sebagai ketua kelas"ucap Bu Lani tegas.
"Okee bu.."balas Erik dengan sopan.
"Kemudian untuk wakilnya siapa yang bersedia?"tanya Bu Lani."Ga ada yang mau nihh..saya tunjuk ya..saya tunjuk Lis....."
Tiba tiba Gaby memotong ucapan Bu Lani yang ingin menunjuk Lisa "Bagaimana kalau wakilnya Mahesa bu?...biar dia gak sempet deketin saya"ucap Gaby dengan sangat pd.
Saat Gaby mengatakan itu...seisi kelas sunyi, Gaby menatap Mahesa dengan senyuman picik, jantung Mahesa berdebar sangat kencang hingga terdengar oleh Yuki teman sebangkunya. Dalam hatinya ia berkata "Astagaa tu cewek senyumnya manis banget, kayak Doraemon liat Cinderella" ucap dalam hati Fredo. Haduh dasar Mahesa.
"Oke kalau begitu Mahesa menjadi wakil ketua kelas 1 dan Gaby menjadi wakil ketua kelas kedua." Ucap Bu Lina menghapus kesunyian tadi.
Setelah pemilihan pengurus kelas selesai. Bel Pulang berbunyi. Teriakan bahagia para siswa sangat banyak karena akhirnbya bel pulang berbunyi. Seperti nungguin upin upin punya anak.
=====
Setelah bel berbunyi, Mahesa segera keluar dari kelasnya dan langsung menemui Wibi, ia ingin menceritakan hal yang ia alami tadi pagi dikelas barunya.
"Bi..Bi" ucap Mahesa dengan nada keras.
"Haah? Balas Wibi dengan malas.
"Wibi lu tau gak... tadi dikelas gw......" tiba tiba Erik menarik kera baju Mahesa dengan kasar sehingga ucapan yang ingin ia sampaikan ke Wibi terputus. Wibi sangat bingung ia tidak bisa melakukan apapun.
Mahesa sangat kaget dengan tingkah laku Erik yang menarik baju keranya, dan tiba tiba Erik membisikan kata kata ke telinga Mahesa . Saat Mahesa mendengar kata bisikan dari Erik, wajahnya sangat takut dan tegang. Wibi takut dengan keadaan temanya yang sedang di bully oleh Erik. Entah apa yang Erik ucapkan ke Mahesa sehingga membuat Mahesa seperti terkena panah.
"LEPASIN TEMEN GW" ucap keras Wibi. Namun ucapan Wibi diabaikan oleh Erik, dan Erik langsung pergi begitu saja. Sedangkan ekspresi Erik masih sangat takut. Dan Wibi menghampiri Erik dengan eskpresi panik.
"Sa, lu gapapa kan? Tanya panik Wibi.
"Sa...esa...MAHESAA, woi, lu diapain sama Erik, Erik ngomong apaan sama lo, MAHESA." Tanya bertubi tubi Wibi.
Ekspresi Wibi hanya datar pandanganya kosong setelah mendengar ucapan yang diberikan oleh Mahesa.
"Gw duluan ya bi, nanti gw ceritain di wa." Balas Mahesa dengan nada datar.
Wibi bingung dengan sikap Mahesa yang tadinya girang, tiba tiba murung karena ucapan yang diberikan Erik.
Tengah malam menghantui Mahesa dengan ucapan yang ia dengar dari Erik tadi siang sepulang sekolah, tiba tiba nada dering pesan ponselnya berbunyi. Hal yang tak terduga menimpa Mahesa, nomor tak dikenal dengan nama yang tidak diketahui juga mengirim pesan ke Mahesa lewat wa.
+62 813-1647-4663
Jangan mikirin gw trus, Gd' Night
Maaf, lo siapa ya?
Haloo...
Tes
Tes
Tes
Dengan PDnya Mahesa berfikir kalo itu adalah Gaby, namun bagaimana gadis itu mengetahui nomornya Mahesa, Cinderella kan bukan peramal. Mahesa berfikir kalo sahabatnya Wibi yang telah memberi nomornya ke Gaby.
Tiba tiba ketakutan Mahesa hilang begitu aja ketika mendapatkan pesan dari orang tersebut, ia menebak kalau itu dari Gaby, ia langsung melompat lompat sangking senengnya, padahal dia sendiri belom mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut.