Chereads / Pria obsesif "Cintanya membunuhku" / Chapter 2 - Telpon dari nomor asing

Chapter 2 - Telpon dari nomor asing

Seiring waktu berlalu, Aliza pun sudah kembali ke sekolahnya, melanjutkan pelajarannya yang tertinggal. Ucapan belasungkawa pun berdatangan dari teman-temannya juga dari guru-guru di sekolahnya.

Tak kala Aliza pun masih meneteskan air matanya saat teringat kembali dengan mendiang ayahnya.

Suatu malam, seperti biasa Aliza mengerjakan PR nya sambil belajar didalam kamarnya, tiba-tiba handphone nya berbunyi dan tertera nomor asing di layar handphonenya. Awalnya Aliza ragu untuk menjawab panggilan itu karena dia tidak terbiasa menerima telpon dari nomor yang asing menurutnya.

"derttt"

"derttt"

"derttt"

Bunyi getar handphone Aliza.

"iya hallo, dengan siapa saya bicara?"

Di sebrang sana orang yang menelpon diam sejenak.

"hallo Aliza , ini aku"

"iya aku, tapi siapa?"

"maaf aku tidak akan meladeni orang yang tidak aku ketahui identitasnya, baik lah akan ku tutup".

" Aliza, ini aku Joan ".

Aliza diam sejenak untuk mengingat, pertemuan singkatnya dengan seorang laki-laki yang tak terlalu berkesan menurutnya membuat Aliza tak khayal untuk mengingatnya.

"siapa Joan?"

"aku kerabat dari temanmu di kampung, aku pernah ke rumahmu saat ayahmu meninggal."

"oohh yaa, aku ingat sekarang"

"apa kabarmu Aliza, apakah kau sudah baik-baik saja sekarang.

"aku sudah kembali ke sekolah, dan tidak ada yang perlu dicemaskan lagi."

"begitu? syukurlah, apa yang sedang kau lakukan sekarang?"

Joan begitu bersemangat, karena ini pertama kalinya dia menanyakan kabar gadis yang membuatnya tertarik.

"aku sedang belajar dan mengerjakan tugas rumahku, kau menelpon ku sekarang dan aku tidak bisa melanjutkan pelajaran ku."

Aliza sedikit kesal, karena dia berfikir, lelaki dewasa seharusnya tahu apa yang dilakukan olah seorang pelajar di malam hari.

"apakah aku mengganggu mu?"

"sedikit" acuh Aliza saat menjawab pertanyaan Joan.

"Baiklah, silahkan melanjutkan pelajaran mu, maaf jika aku mengganggu mu, selamat malam."

"baiklah, selamat malam"

Aliza lebih dulu menutup panggilannya, karena dia memiliki banyak tugas dan pelajaran yang tertinggal, inilah alasannya kenapa dia buru-buru menutup telponnya, selain itu Aliza bukanlah gadis yang mudah didekati, karena dia punya sikap yang cuek dan tidak peduli terhadap lingkungan luar.

sedangkan di sebrang sana Joan menjadi semakin tertarik kepada Aliza, pasalnya banyak gadis yang mendambakannya, bahkan kerabatnya yang tak lain adalah teman Aliza juga tertarik padanya, tapi tidak dengan Aliza.

"belajarlah dengan baik, dan tidurlah lebih awal ๐Ÿ˜Š."

Begitulah bunyi pesan Joan untuk Aliza, karena tx berhasil mengobrol Joan hanya bisa mengirim pesan berharap pesannya akan di respon.

Tapi ternyata, tak ada satupun pesan balasan dari Aliza, sampai menjelang larut malam Joan tetap menunggu balasan pesan dari Aliza namun nihil tak ada hasil hingga dia tertidur dan memasuki alam mimpinya.

bantu like ya readers, biar aku nya semangat update.

tetap semangat bacanya, dan maklumi yaa

soalnya ini pertama kali aku nulis cerita online๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿ™