Chereads / Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang / Chapter 57 - Sudah Sedikit Menyukainya (2)

Chapter 57 - Sudah Sedikit Menyukainya (2)

Tang Yu menangkap tangan kecil Pei Qiqi lalu mengangkat alisnya, "Apa kamu mau menggigitku?"

"Tidak!" Pei Qiqi menggigit bibirnya, "Kamu yang menindasku!"

Tang Yu melihat tampang Pei Qiqi yang sedang menjelaskan dengan sungguh-sungguh. Dalam hati dia berpikir, lain kali kalau dia lebih kejam sedikit, apa Pei Qiqi akan lebih lucu dari ini?

Tapi dia hanya memikirkannya saja dan tidak benar-benar melakukannya.

Dia melepaskan Pei Qiqi dan berkata datar, "Nanti buatkan aku makanan."

Pei Qiqi menjawab singkat. Dia sangat ingin bertanya pada Tang Yu kenapa dia bisa begitu menyukai mie ayam suwir, tapi dia tidak berani bertanya.

Jam sarapan sudah lewat, maka mereka berdua pun langsung makan siang. Selain mie ayam suwir, Pei Qiqi juga menumis dua lauk lainnya. Tang Yu melihat makanan itu, walaupun tidak berkata apa-apa, tapi dia makan sangat banyak… bisa dibilang dia sedang memuji keahlian memasak Pei Qiqi.

Hari ini adalah hari Minggu, Tang Yu tidak berencana untuk keluar rumah. Dia hanya duduk di sofa, tidak sedang mengurus pekerjaannya dan hanya membaca majalah…

Dia tidak keluar rumah, Pei Qiqi terpaksa menemaninya duduk di sisi lain sofa itu.

Pei Qiqi masih merasa terlalu lelah, dia memiringkan kepalanya dan perlahan tertidur di atas sofa.

Sinar matahari dari luar menembus masuk ke dalam melalui jendela kaca, membuat orang yang berada di dalam seperti sedang diselimuti cahaya emas.

Sofa, gadis, dan lelaki tampan…

Semuanya sangat indah seperti sebuah lukisan.

Tang Yu mengangkat wajahnya dan melihat Pei Qiqi yang tertidur. Wajahnya tidak terdapat banyak ekspresi, tapi di dalam mata hitamnya malah ada kelembutan yang jarang terlihat.

Jari-jari panjangnya melepaskan majalah yang ada di tangannya, dia berdiri dan melihat Pei Qiqi dari atas.

Wajah mungilnya tampak segar dan cantik bagaikan lukisan, rok putih polos yang dia kenakan menempel sempurna di lekukan tubuhnya, terlihat sangat cantik dan menawan.

Tapi gadis seperti ini, kenapa bisa memasak masakan yang enak sekali?

Tang Yu duduk di sebelahnya dan memegang tangan kecilnya.

Telapak tangannya sedikit tipis, walaupun tidak benar-benar kasar, tapi terlihat kalau dia biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Tang Yu kemudian teringat akan perlakuan Zhou Meilin terhadap Pei Qiqi… Mungkin hidupnya selama ini tidak bahagia.

Tang Yu menatapnya cukup lama sebelum akhirnya menggendong gadis tersebut ke kamar tidur.

Hanya dia sendiri yang tahu betapa dia tidak bisa melepaskan Pei Qiqi.

Paling tidak, dia melanggar niat awalnya.

Keesokan harinya Tang Yu mengantarnya pergi ke kampus. Pei Qiqi duduk di dalam mobil yang dikendarai oleh Tang Yu. Tiba-tiba pria tersebut melemparkan sebuah tas kertas kepada Pei Qiqi, "Sarapan dulu."

Pei Qiqi menoleh dan melihatnya sekilas, kemudian mengerutkan bibirnya dan makan dengan perlahan.

Pei Qiqi tidak bicara, sebenarnya itu adalah bentuk perlawanan kecil darinya. Gadis yang tidak berpengalaman itu benar-benar tidak tahan dengan kelakuannya di pagi hari ini… Sedangkan Tang Yu tampaknya juga mengetahuinya, hanya saja dia tidak berniat untuk mengubahnya.

Kalau hal di antara pria dan wanita itu harus dilakukan sesuai dengan porsi dan waktu yang sudah ditentukan, apanya yang menarik?

Mobil sport dengan performa bagus itu berhenti di gerbang Universitas B. Pei Qiqi membuka pintu dan hendak turun dari mobil, namun tiba-tiba Tang Yu memanggilnya, "Qiqi!"

Pei Qiqi terkejut, ini adalah pertama kalinya Tang Yu memanggilnya seperti itu.

Pei Qiqi menoleh dan menatap pria tersebut.

Tang Yu tersenyum kecil dan berkata, "Aku hari ini pulang sekitar pukul 7, jangan lupa untuk memasak."

Tang Yu masih belum lupa dengan kejadian saat Pei Qiqi bertemu dengan orang cabul di dekat Xiacheng waktu itu. Dia juga tahu kalau Pei Qiqi bertemu dengan orang cabul itu saat dia sudah mengubah penampilannya. Tentu saja orang cabul itu sudah diberi pelajaran oleh Meng Qingcheng, hanya saja Tang Yu tidak perlu memberitahukan hal ini padanya.