Nafas berat dan seksi miliki Ming Siran terdengar jelas ditelinga Luo Qiao ketika pria itu memanggil namanya, "Qiao Qiao…"
Luo Qiao menelan ludah, merasakan suhu tubuhnya meningkat, meletakkan jari-jarinya di bahu Ming Siran dan mau tidak mau ia mulai meraih kemejanya dengan lembut.
Ming Siran mulai bergerak, bibir tipis menemukan telinganya lalu menciumnya dengan lembut, berkali-kali dan cukup lama seperti sebuah perkelahian, "Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan agar kamu bersedia bersamaku? Hm?"
Jari-jari Luo Qiao tidak bisa berbuat banyak selain menggenggam kemeja Ming Siran dengan semakin erat , "Ming Siran…"
"Katakan padaku, hm?"
Luo Qiao tidak menjawab. Ming Siran tertawa simpul dan sesekali menggodanya. Luo Qiao merasa seluruh punggungnya mati rasa, tapi di mana pun ia bersembunyi, Ming Siran akan terus menciumnya, alis, ujung mata, pipi, telinga, semuanya, hingga membuat Luo Qiao merasa geli.