Jiang Qingshan mengangkat kepalanya dan otaknya langsung berdengung.
Untuk sesaat, hanya satu kalimat yang terus menerus terngiang di telinganya.
Ia datang lagi, ia datang lagi, ia datang lagi….
Luo Qiao menyerahkan payung itu kepada Sekretaris Sun. Ia mengulurkan tangannya untuk mengaitkan rambutnya ke belakang telinga, lalu dengan anggun menyapa orang-orang yang ada di ruang tamu. Terakhir, ia menyapa Jiang Qingshan dengan senyum manis di wajahnya.
Jiang Qingshan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak gemetar.
Detik berikutnya, ia dapat mendengar perkataan Luo Qiao, "Oh, hai, tidak kusangka kita akan bertemu tiga kali dalam sehari ini."
Bibir Jiang Qingshan gemetar. Ia memutar matanya, berharap ia dapat kehilangan kesadarannya saat ini juga.
...
Sudah beberapa hari Luo Qiao tidak pulang ke rumah.
Setelah bekerja hari ini, Ming Siran melepas dasinya, mengeluarkan ponselnya dari sakunya, dan menelepon wanita itu.
