Luo Qiao mengeluarkan parfum itu dari dalam tasnya, mengendusnya sejenak, lalu menyemprotkan ke pergelangan tangan.
Ada bau rumput segar yang samar, wanginya lumayan.
Ia menyemprotkan ke tubuhnya dua kali lagi, menyenandungkan sebuah lagu, dan kembali ke kamar.
Luo Qiao menutup pintu lalu memanggil 089 untuk datang. Ia naik ke tempat tidur dan pergi tidur dengan gembira.
Pada pukul setengah sebelas, Luo Qiao merasa tubuh mulai sedikit panas.
Dia berguling dan menendang selimut dengan kesal.
Namun rasa panas itu tidak juga berkurang, bahkan dengan seiringnya waktu, rasa panasnya menjadi semakin intens, dan mulai terasa hingga kepala.
089 melihat Luo Qiao terus bergerak dan bertanya, "Tuan, apakah Anda insomnia? Apakah perlu saya menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Anda?"
Luo Qiao mengabaikannya, setelah lima menit, ia tiba-tiba duduk dari tempat tidur dan menyalakan lampu dengan sekejap.