" Assalamualaikum " salam seseorang dibalik pintu ruang rawatku. Senyumku mengembang ketika melihat lelaki yang sudah mengambil seluruh hatiku dialah suamiku orang yang selalu menjagaku
" Waalaikum salam " jawabku Umi dan mama yang menemaniku dari pagi
" Baru pulang bang " tanya mama padanya
" Iya ma " jawabnya sambil mencium tangan mama dan umi
" Ganti baju trus makan dulu Zan " kata umi pada menantu kesayangannya
" Iya umi, nanti aja makannya masih kenyang tadi makan dikantin sekolah " jawabnya lalu berjalan ke tempat tidurku dan mencium keningku yang sudah menjadi kebiasaannya
" Ganti baju dulu gih, bau matahari " kataku yang hanya dijawab anggukan serta mengacak rambutku lalu dia berlalu ke kamar mandi
" Udah makan yang? " tanyanya sambil duduk di sampingku
" Belum, mau makan sama kamu.. gimana sekolah ada PR nggak? "
" Udah ga usah mikirin sekolah dulu " katanya sambil menyiapkan makan untukku " ayo aa buka mulutnya " kuterima satu suapan darinya bukan makanan dari rumah sakit tapi bubur ayam buatan mama
" Kamu juga makan " kuambil sendok dari tangannya lalu kuarahkan ke mulutnya
Kami makan bergantian sampai semangkok bubur habis berpindah keperut kami berdua. Setelah bubur habis Fauzan memberikan obat yang harus aku minum.
" Bee..."
" Hmmm...knapa sayang "
" Duduk sini deh " kataku sambil menepuk piggiran ranjang yang aku tempati
" Knapa? " tanyanya mengangkat satu alis lalu duduk disampingku
" Kangen..." kataku sambil memeluk pinggangnya dengan tangan yang tidak terinfus
Fauzan terkekeh dengan sikap manja yang hanya aku tunjukkan pada orang terdekatku, diciuminya puncak kepalaku sambil membelai punggungku sampai rasa kantuk datang dan membawaku ke alam mimpi.
*****
Fauzan pov
Aku terbangun ketika Umi menepuk lenganku " Zan..."
" Hmm...iy iya mi, maaf Fauzan ketiduran "
" Gpp kamu pasti capek semalem jaga sendirian...itu ada temen temenmu dateng mau jenguk Chika tapi tadi pamit ke kantin waktu umi bilang Chika masih tidur "
" Makasih mi biar Fauzan yang nunggu teman2 diluar...lho mama kemana mi kok ga ada? " tanyaku sambil mengedarkan pandangan kepenjuru kamar
" Mama kamu di mushollah ini juga umi mau susulin sekalian umi sama mama langsung pulang ya mau masakin makan malam buat abi "
" Iya umi makasih udah bantu Fauzan jagain Chika "
" Hust...kalian ini anak umi ga ada yang repot "
Aku dan umi keluar ruangan Chika bertepatan dengan teman teman yang baru datang dari kantin rumah sakit. Aku mencium tangan umi sebelum beliau pergi begitu juga teman temanku.
" Wooooaaaaa yang halal mah beda yaaa sayang sayangannya " celetuk Fachri yang disusul tawa cekikikan temen yang lain
" Apaan sich kalian...ga jelas ayo masuk "
" Udah deh Zan ga usah ngeles umi sama mama kamu udah cerita semua kok waktu kamu sama Chika tidur tadi " jelas Fatim " uwuuu co cuit " celetuknya lagi
" Dan kita ga dianggep guys sebagai sahabat Chika ga ada satupun yang diundang " cibir Mia
" Iya...iya...maaf emang ga ada resepsi atau apapun untuk sekarang rencananya sich setelah ujian dan kalian semua pasti diundang kok "
" Iya deh iya dimaafin tapiiiiiii syukuran traktir kita kalo Chichi udah sembuh...kalo ga awas kamu " peringat Fatim sok galak
" Sippp...yaudah masuk yuk tadi masih tidur anaknya "
" Assalamualaikum " salam temen temenku
" Waalaikumussalam " jawabku dan Chika hampir bersamaan
" Lho...udah bangun yang aku kirain masih tidur "
Aku berjalan kearah Chika disambut dengan senyum manisnya uh...gimana ga makin cinta coba. Kukecup pelipisnya dan membenarkan selimut yang tersingkap
" Minum bee...haus " katanya pelan lalu kusodorkan air putih yang ada di atas nakas
" Mau makan lagi? " tanyaku yang dibalas gelengan olehnya " tuch temen temen jengukin kamu "kataku sambil mempersilahkan temen temen cewek menghampirinya sedang aku menemani Fachri dan Adam yang barusan datang bersama Shinta
Chika yang awalnya agak canggung karena temen temen jadi tahu status kita yang udah nikah akhirnya bisa relaks karena mereka ga mempermasalahkan hal itu malah seneng lihat kami yang pacaran halal. mereka bercanda membuat Chika bahagia dan itu membuatku sangat berterima kasih atas kedatangan mereka
satu jam setelahnya mereka pamit undur diri karena hampir maghrib dan ga mau kemaleman di jalan.
*****
Author pov
Setelah selama empat hari dirawat di rumah sakit akhirnya kondisi Chika stabil dan sudah diperbolehkan pulang tapi masih harus istirahat di rumah selama dua minggu kedepan. Alhasil Chika tidak bisa mengikuti ujian semester ganjil disekolah dan mengajuaka untuk mengikuti ujian dirumah jadi pengawas ujian datang kerumah membawa soal ujian yang harus dikerjakan.
Awalnya Fauzan ingin menemani Chika ujian dirumah tapi Chika menolak dengan tegas karena ga mau dikira memanfaatkan keadaan karena cucu menantu dari pemilik sekolah.
Hari hari ujian berjalan dengan lancar karena Chika dan Fauzan termasuk murid yang cerdas, setelah selesai ujian Fauzan langsung pulang kerumah dan belajar bersama Chika. Pasangan muda itu sedang menikmati masa masa pacaran setelah halal jadi tidak dosa jika terjadi kontak fisik antara mereka.
" Bee...udahan ya belajarnya capek akutuh belajar terus " keluh Chika karena daritadi belajar dengan Fauzan di kamar mereka
" Trus maunya ngapain sekarang " tanya Fauzan dengan senyum misteriusnya
" Nonton film aja boleh ga? " tanya Chika sambil menoleh kearah Fauzan " Ihhhh...ga usah senyum mesum gitu males aku liate " kata Chika lagi sambil melempar bantal kearah Fauzan
" Mesumnya sama kamu ini..kamu mau ta aku mesum kecewek lain? "
" Berani mesum sama cewek lain...aku potong itu tititmu "
" Wait wait wait...sadis amat yang "kata Fauzan sambil memegangi asetnya " ya jangan dong yang...ena ena aja belum udah main potong aja wong aku tadi cuma guyon...becanda sayangku "
Fauzan mendekat kearah Chika lalu menariknya kedalam dekapannya " Guyon yang guyon ojok dianggep serius talah,,only you Chika Larasati " kata Fauzan sambil mencium puncak kepala Chika
" Ish...gombalmu mas...mas...ikuloh kumbahane tonggo ilang kabeh" cibir Chika
" Lha kok sampek teko kumbahane tonggo maksute yok opo? " tanya Fauzan sambil ngangkat satu alis
" lha wong kumbahane entek kenek gombalanmu " balas Chika sambil tertawa terbahak bahak
" Yang...ish kamu itu emang ga bisa liat sikon kok mblenek aku...mau aku pas lagi mode romantis loh langsung ambyar moodku " dengus Fauzan cemberut sambil melepas pelukan Chika
" Ngunu ae ngamuk...ga asik ah...sini aku mau peluk lagi "
" Moh " kata Fauzan yang mau turun dari atas kasur tapi ditahan oleh Chika, entah tenaga Chika yang terlalu kuat atau emang Fauzan yang tidak siap akhirnya mereka berdua malah terjatuh dikasur dan posisi Fauzan sekarang yang berada di atas tubuh Chika.
Entah keberanian darimana yang didapat Chika tanpa aba aba dia malah melingkarkan tangannya di leher Fauzan dan Fauzan yang hampir terjatuh menahan badannya dengan kedua sikunya, pandangan mereka bertemu menyiratkan cinta antara keduanya " I love you my husband " senyum mengembang dikedua sudut bibir Fauzan lalu dia menempelkan bibirnya di bibir tipis Chika awalnya ciuman biasa dengan sedikit kecupan kecil lalu lidah keduanya saling menari dan membelit Fauzan melepas ciuman mereka karena dirasa Chika kehabisan napas " I love you more my wife "
Keduanya larut dalam suasana yang mereka ciptakan sehingga peristiwa itu terjadi penyatuan mereka menikmati surganya dunia dalam ikatan halal sehingga tidak ada dosa antara keduanya.
Lantunan ayat Al Qur'an mengusik tidur Fauzan, dia melenguh meregangkan otot otot yang kaku akibat aktivitasnya semalam senyum tersungging dibibirnya ketika melihat wanitanya meringkuk disampingnya tertidur dengan wajah polosnya.
Tangan Fauzan terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah ayu istrinya lalu dikecup keningnya setelah itu Fauzan turun dari ranjang memakai boxer yang tergeletak dilantai dan bergegas membersihkan diri di kamar mandi.
Mata itu terbuka setelah mendengar suara pintu terbuka dan tertutup terlalu malu baginya untuk melihat sang suami setelah aktivitas mereka semalam. Diraihnya baju tidur yang berserakan di lantai tapi karena rasa sakit di area intimnya membuatnya tidak nyaman sehingga tidak bisa meraih bajunya. Suara pintu terbuka membuatnya terkesiap rona merah diwajahnya tak dapat dihindari wajah itu kian merona ketika mendapati sang suami keluar dari kamar mandi hanya memakai jubah mandinya.
" Hei...knapa? masih sakit? " tanyanya lembut
" ..... " tidak ada jawaban hanya ada gelengan pelan sebagai jawaban
" Ga usah malu... " katanya lagi sambil mengangkat dagu Chika dengan jarinya. Tanpa aba aba tangan itu mengangkat tubuh istrinya untuk dibawa ke kamar mandi
" Beeeeeee " Chika terkesiap dan menjerit kecil ketika istrinya berada dalam gendongannya dan refleks mengalungkan lengannya di leher sang suami
" Semoga ga encok aku gendong kamu "
" Ishhhhh...kamu nih niat ga sih emang aku segede babon apa !"
jawab Chika sambil mengerucutkan bibirnya
CUP
" Awwwwwwww sakit sayang " jerit Fauzan ketika Chika mencubit pinggangnya " KDRT nih..."
" Bodo ah..." jawab Chika kesal
" Mandi dulu sayangku....atau mau aku mandiin " kata Fauzan dengan seringaian nakalnya
" Keluar bee ih...sana keluar ga enak banget ini badanku lengket semua "
Setelah puas menggoda istrinya Fauzan kembali ke kamar dan merapikan tempat tidur mengganti seprei yang menjadi bukti bahwa istrinya sudah menjadi miliknya seutuhnya. Hari ini Fauzan tidak melaksanakan sholat shubuh di masjid dia ingin sholat berjamaah dengan istri tercinta.
Chika baru saja keluar dari kamar mandi ketika Fauzan selesai mengganti sprei dikamar mereka " Udah wudhu yang ? "
tanya Fauzan sambil melangkah kearah kamar mandi
" Udah "
" Aku wudhu dulu ya yang, bentar lagi sholat subuh bareng aku "
Chika dan Fauzan sholat subuh berdua dengan khusyuk setelah sholat dzikir dan berdoa, Fauzan mengulurkan tangannya pada Chika dan Chika dengan takdzim mencium tangan Fauzan ketika Chika selesai mencium tangannya Fauzan mencium kening Chika lama lalu berbisik di telinga Chika " terima kasih sudah menjaga hati dan dirimu hanya untukku.. I Love You "
Blussshhh
" I Love You too imamku "