Farah menyerahkan ha-pe dengan cemberut, Arga langsung menerima dan ternyata ibu sudah mengganti panggilan telpon WhatsApp biasa menjadi Vidio Call.
[Mana perempuan kurang ajar tadi ibu mau melihat wajahnya!]
Arga hanya bisa menurut dan mengarahkan kamera di hadapan Farah, sedang Farah sendiri hanya bisa menunduk tak berani menatap wajah ibu mertuanya itu.
[Besok kamu harus pulang kerumah ibu! dan bawa wanita itu kalau enggak ibu yang akan kesana!] ibu melirik Farah sambil mengakui pesona yang dimiliki Farah, wajar saja bila anaknya sampai tergila-gila lupa anak lupa istri sebab bila dibandingkan Ningrum fisik Farah lebih menonjol, tapi untuk apa cantik rupa apabila hatinya jelek.
[Baik Bu!]
Klik ibu langsung mematikan VC tadi.
"Kamu sih rese" Bentak Arga kepada Farah.
"Rese apaan mas! aku pikir itu tadi si Ningrum!" jawab Farah nggak mau di salahkan.
"Gara-gara kamu juga Ningrum dan anak-anakku pergi, bagaimana nanti aku menjelaskan kepada ibu?" Arga menyugar rambutnya dengan kasar.
"Tenang mas kan ada aku, dan menurut ku itu bagus kalau keluargamu tahu tentang pernikahan kita biar kita nggak kucing-kucingan kayak gini, kan mereka semua tahu bahwa aku adalah cinta sejatimu bisa jadi mereka akan mempertimbangkan bila menolakku, udahlah nggak usah di pikirkan aku setuju kok kalau besok kita pulang!"
Arga berlalu tanpa memperdulikan ocehan Farah.
Ibu Arga menahan sesak akibat ulah anak pertamanya, setelah menelpon Arga beliau kembali memencet nomer untuk menghubungi Andini dan menceritakan semua kejadian yang menimpa Ningrum akibat ulah kakaknya, kebetulan pas ibu sedang menelepon mas Anton suami Andini sedang bersamanya. Setelah Andini selesai berbicara Anton menenangkan istrinya.
"Mamah jangan hawatir nanti nanti papa akan menelepon David sebab dulu David yang bercerita tentang hubungan Farah dan mas Arga siapa tahu teman David ada yang kenal sama Farah atau malah tahu tentang hubungan mereka."
Tidak menunggu lama Anton menelepon David pucuk di cinta ulampun tiba, ternyata teman David yang ada di Kalimantan adalah teman satu mes dan satu departemen dengan Arga, David pun berjanji akan membantu mencari informasi tentang Arga dan Farah.
Sekitar satu jam menunggu David kembali menelepon tidak tanggung-tanggung David memberi informasi lengkap tentang Farah bahwa Farah adalah janda beranak 2 dan masing-masing anak memiliki bapak berbeda, dan kedua anak Farah ikut dengan mantan-mantan suaminya, David juga mengeshare akun FB Farah yang ada foto mantan suami dan anaknya, akun FB Farah ternyata banyak masing-masing akun memiliki nama yang berbeda juga.
Setelah mengumpulkan beberapa bukti tentang Farah Andini menelepon ibunya bahwa lusa dia akan pulang ke rumah kebetulan rumah Andini tidak terlalu jauh, berhubung Andini bekerja jadi tidak gampang untuk pulang kerumahnya.
Hari yang di tunggu tiba, Arga dan Farah datang lebih awal, setelah itu Andini dan Anton, tiga jam berikutnya Ningsih dan ibu Halimah. Momen berkumpul di keluarga Arga jarang terjadi kecuali di saat dua hari raya lebaran, dan momen kali ini adalah sebuah momen yang sangat mendebarkan terbukti setelah mereka berkumpul bukannya canda tawa yang menghiasi namun ketegangan dari masing-masing wajah yang mewarnai.
Dirumah Arga Farah benar-benar mati gaya, padahal dari rumah Farah sudah membayangkan hal yang indah-indah, dia sama sekali nggak menyangka kalau ibu mas Arga sudah mensetting pertemuan ini, bagi Farah ini bukanlah pertemuan keluarga namun lebih ke persidangan untuknya.
Farah berfikir keras mencari cara agar bisa di terima di keluarga Arga, Farah tahu keluarga Arga adalah orang terhormat meski ayah Arga sudah lama meninggal akan tetapi kekayaan yang di tinggalkan tidak akan habis di makan oleh tujuh turunan, keluarga Arga bagaikan tuan Takur, yang memiliki kekayaan berlimpah karena usaha kontrakan yang menyebar dimana-mana.
Nasi sudah menjadi bubur fikir Farah walau apa yang akan terjadi gendrang perang sudah ku tabuh, aku tak akan pernah mundur, sebab kalau mundur itu adalah bukti kekalahan ku, aku akan menghalalkan segala cara agar aku bisa menjadi menantu sah di keluarga ini, apalagi Farah sengaja datang menemui Arga di masa subur sengaja dia lakukan itu dengan harapan dia dan Arga akan memiliki keturunan dengan itu keluarga Arga tidak bisa berkutik sebab sangat tidak mungkin kalau Arga akan meninggalkan dia di saat hamil, ya! semoga saja di waktu dekat ini aku akan hamil! bisik hati Farah.
Acara pertemuan keluarga di awali dengan makan bersama, dalam acara itu paman Arga yaitu Abang kandung Arga hadir begitu juga dari keluarga ibu Abang kandung ibu juga datang. Selesai sudah acara makan-makan paman dari keluarga ayah Arga yang di tunjuk sebagai moderator membuka pertemuan itu dan langsung ke inti permasalahan.
"Assalamualaikum warahmatullah Alhamdulillah atas izin Allah kita semua bisa berkumpul disini dalam rangka silaturahmi dan akan membahas masalah pernikahan Arga dan nak farah yang sembunyi-sembunyi, Arga! kenapa kamu kawin dengan sembunyi-sembunyi apakah kamu sudah lupa akan keluarga besarmu atau mungkin kawin sembunyi-sembunyi itu lebih nikmat dan menantang?"
Tanpa Tedeng aling paman Cipto langsung menyindir Farah dan Arga, lalu beliau melanjutkan perkataannya lagi.
"Mohon Nak Arga menjelaskan semua kepada kami semua selaku orang tua yang keberadaannya sudah tidak kamu anggap dan kepada istrimu Ningrum yang telah kamu dzolimi."
Arga menunduk pasrah, satu sisi hati dia malu dengan kelakuannya, sudah tua tapi bersikap seperti ABG namun satu sisi hati yang lain Arga merasa bahagia sebab dia bisa memperkenalkan wanita yang di cintai dengan keluarga besarnya meskipun dengan cara salah dan tak beradab. Arga menatap wajah ibundanya yang penuh murka, menatap wajah paman dan adik juga istrinya, saat menatap wajah Ningrum hati dia tiba-tiba terasa sakit, apalagi menatap mata cekung milik Ningrum cekung karena kebanyakan menangis, maafkan aku Ningrum batin Arga lirih.
Lalu Arga menatap wajah wanita yang selama ini telah membuat dia mabuk kepayang, Arga menatap Farah dengan lembut lalu dia genggam jemari Farah, dada Farah langsung membusung sombong lalu Farah menatap Ningrum dengan tatapan mata sinis.
Setelah sekian menit membuat semua orang menunggu jawaban dari Arga, diapun langsung membuka suara sambil menatap ibunya.
"Kepada ibu Arga minta maaf, begitu juga kepada Ningrum sebab Arga telah menikah secara diam-diam, perkenalkan ini Farah istri kedua Arga yang Arga nikahi dua tahun yang lalu di Kalimantan, Farah adalah mantan pacar Arga yang terpaksa Arga tinggalkan demi menikah dengan Ningrum gadis pilihan ibu, Arga tahu Arga salah tapi soal hati, Arga tidak bisa membohongi sebab cinta Arga kepada Farah sampai detik ini masih abadi."
Arga menjeda kalimatnya sambil mengeratkan genggaman tangan di jemari Farah Arga melanjutkan kata-katanya.
"Dalam kesempatan ini Arga ingin menjelaskan kepada semua kenapa Arga menikah lagi, pertama karena Arga ingin menebus kesalahan kepada Farah sebab dulu telah meninggalkan Farah tanpa pamit, dan memberi penjelasan kepada Farah alasan kenapa memutuskan secara sepihak setelah Arga dan Ningrum berpisah, selama 9 tahun lebih Arga dan Farah lost kontak namun mungkin ini yang di namakan jodoh tiba-tiba kami di pertemukan kembali saat Arga menghadiri acara reuni di kampus, pertemuan itu juga tidak kami sengaja sebab Farah tidak satu kampus dengan Arga dan pada saat itu posisi Farah adalah seorang janda, dan akhirnya saat Arga tugas di Kalimantan Farah menyusul Arga karena takut terjadi hal yang tidak di inginkan Arga menikahi Farah secara siri"
Ningrum mengingat kembali perkataan Arga memang benar dulu mas Arga pamit menghadiri acara reuni kampus, waktu itu Ningrum diajak namun karena bertepatan dengan ujian kenaikan kelas Nisa jadi Ningrum lebih memilih tidak ikut apalagi Kamal waktu itu juga sedang demam. Ningrum menatap Arga yang sedang memberikan penjelasan.
"Dan kamipun hidup bersama selama dua tahun di Kalimantan, setelah masa kerja Arga selesai Arga kembali ke rumah dan Ningrum pulang ke kampung halamannya, kami berpisah selama 6 bulan lalu beberapa hari yang lalu Farah menyusul Arga dan hari itu juga Farah langsung Arga bawa pulang kerumah, itu saja yang bisa Arga katakan mohon kalian semua memahami posisi Arga."
"selama 9 tahun lebih mas tidak bertemu Farah apakah mas tahu kehidupan Farah dan apakah selama 9 tahun menikah Farah tidak punya anak, dan kapan Farah bercerai dengan suaminya, ya ... siapa tahu Farah belum bercerai dengan suaminya tapi sudah ngebet menikah dengan mas!" celoteh Andini yang sanggup merubah wajah Farah yang putih berubah merah bak kepiting rebus.
"Andini jaga ucapanmu! selama 9 tahun menikah Farah tidak punya anak, disamping suaminya mandul dia juga selalu melakukan tindakkan kekerasan dalam rumah tangga!"
"Mas tahu dari mana?" Jawab Andini.
Arga terbayang saat Farah ke Kalimantan punggung dan pahanya penuh luka merah akibat cambukan gesper milik mantan suaminya yang meminta untuk rujuk, dan katanya setiap berhubungan badan suami Farah baru merasa puas kalau sudah melihat Farah kesakitan, namun Arga tidak bisa menceritakan semua kepada keluarganya.
"Kamu tak usah sok-sokan menjadi detektif."
"Andini bukan detektif namun Andini punya bukti bahwa yang di ucapkan Farah adalah bohong!"
Lalu Andini menyerahkan semua bukti yang ia dapat dari David, wajah Farah langsung pucat pasi saat melihat foto anak dan suaminya terpampang di meja.
"Ini suami pertama Farah dan ini Andika anak Farah dan suami pertamanya, mereka menikah selama 6 tahun, dan ini Aldi suami kedua Farah mereka menikah selama hampir 4 tahun dan ini anak mereka Prasetya."
Arga menatap nanar semua foto yang Andini sodorkan, yang lain bersikap tenang sebab ibu paman dan Ningrum sudah mengetahui semua ini.
"Apa-apaan ini jangan kamu fitnah Farah seperti ini, aku tahu semua membela Ningrum makannya kalian membuat cerita palsu yang menyudutkan Farah"
Merasa dibela Farah pura-pura menangis, sungguh dia bagaikan ular berkepala dua, Farah membenarkan perkataan Arga bahwa itu adalah fitnah keji dan meyakinkan Arga agar dia hanya percaya kepadanya.
"Mas ... Farah tidak mungkin berbohong dengan mas! kita mengenal sudah sangat lama kan mas! dan mas lebih faham sifat Farah di banding mereka, dari dulu keluarga mas tidak suka Farah untuk itu mereka mencoba berbagai cara agar kita bisa berpisah, sungguh Farah nggak terima di hina seperti ini, ayo mas kita pulang saja, percuma kita disini sebab kalau orang sudah benci sebenar dan sebaik apapun kita dimata mereka pasti kita salah, ayo mas kita pulang sudah cukup Farah mendengar dan menerima penghinaan ini."
Farah mengeluarkan air mata buayanya, semua yang ada di ruangan itu tercengang tidak menyangka dengan permainan sandiwara yang Sarah suguhkan, sungguh Farah sangat hebat dia memang benar-benar ular berbisa.
"Mas! dengarkan Andini semua bukti yang Andini beri ini benaei real!"
"Darimana kamu dapat semua ini!" Arga mulai terpengaruh.
Namun tiba-tiba gubrak Farah jatuh dari kursi dan pura-pura pingsan.
"Kalian memang keterlaluan! lihat Farah pingsan sebab dia shok mendengar fitnah kalian!"
"Kami nggak memfitnah mas!"
Paman mencoba menengahi sudah-sudah jangan ribut, Andini beri Farah minyak kayu putih, setelah Farah siuaman kita lanjutkan pembicaraan ini lagi!. Terpaksa Andini menurut dan mengambil minyak kayu putih lalu diberikan ke Arga, Andini tidak sudi bila harus menyentuh kulit Farah.