"bos,,bos,,boss." teriak seseorang dari luar kelas yang bertuliskan XI IPS 2.
semua orang yang berada di kelas menoleh pada suara tersebut dengan tatapan bingung bahkan ada yang kesal karenanya.
"apa sihh,,med." sewot seorang pria "Lo tu ya,,ganggu aja tau ngak."kesal seorang pria yang diketahui bernama Gilang jayadarma,,seorang anak dari pengusaha kuliner sukses tapi sangat centil pada perempuan.
Memed hanya manyung manyung kepada Gilang "paan sih Lo,ganggu aja tau ngak."
ia lantas menghampiri meja Lutfi dengan nafas yang masih terengah-engah,,ia duduk di kursi milik Rakha dengan membalikkan kursi tersebut menghadap ke belakang,,tak lupa ia menyuruh Rakha untuk pindah dari tempatnya,, Rakha yang diam pun hanya menurut saja.
setelah merasa nafasnya sudah stabil Memed pun mengumumkan apa yang dilihatnya tadi pagi kepada teman-temannya.
Memed sudah memasang wajah misterius nya "kalian tau ngak!!" ujar Memed sengaja perkataannya ia gantung.
"apa apa??" tanya Denis yang sudah sedari tadi penasaran,ia bahkan sudah pindah tempat ke samping Memed sekarang.
"apa sihh??" ujar Lutfi yang juga ikut penasaran,akan perkataan Memed.
"tadi pagi..." ucap Memed dan menggantung ucapannya lagi.
"apa sihh med,,bisa nggak ngengantung nggak." kesel Gilang sembari menabok kepala Memed.
"adduhh sakit,, ampunilah adek mu ini mas."ujar Memed dengan nada yang di buat buat sambil mengusap kepalanya yang sakit.
" jijik tau ngak." kesal Gilang dengan gaya muntahnya.
"ya Allah kok gue ngerasa perasaan gue yang di gantung ya." ujar Denis dramatis.
teman temannya yang mendengar itu hanya mampu bergedik nyeri,,dasar baperan.
"lebay lu."decak Lutfi ia lantas menoleh ke arah Memed " ngomong nggak med atau gue sumpal tu mulut sampai ngak bisa ngomong sekalian."
Rakha hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah parah sahabatnya.
"yaelah bos,,maaf."jawab memed yang masih mengusap kepalanya.
Rakha yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara. "makanya med kalo nggak mau tuh mulut di sumpal, ngomong cepat jangan nge gantung mulu."
"kek Lo digantung Ama sih Jihan ya rak?" tanya Denis tertawa.
"mati dong." ujar Gilang sambil cengingiran.
"Yee itu sih bukan si Raka yang di gantung,,tapi dia yang nge gantung." ujar Lutfi ."iya kan rak?"
"kok jadi gue Ama Jihan yang di bahas sih?" tanya Raka kesal.
"iya-iya sabar atuh rak." ujar Memed pada Raka lalu mengalihkan perhatiannya pada Lutfi."gini bos,,tadi pagi gue lihat si amar sama cewek bos,,mana ceweknya cakep amat lagi mungkin itu pacarnya." cerita Memed menggebu gebu.
"seriusan itu si amar??" tanya Gilang "emang tadi Lo lihat dimana."
"yaelah Lo pikir gue buta apa." sewot Memed "gue lihatnya di depan sekolah tadi,,si amar pake acara ngelus ngelus kepala cewek itu lagi."
teman temannya dibuat melotot karenanya. "seriusan Lo med?? ahh nggak percaya gue,, seraya kan Lo suka nipu ." kesal Denis.
Memed lantas menaikkan jarinya membentuk huruf v ."sumpah takewer kewer nis,,kali ini gue nggak boong"ujar Memed serius "potong aja no jempolnya si Gilang kalo gue boong."
Gilang langsung menyembunyikan jari jempolnya "kok jadi gue si med?" tanya Gilang kesal.
Memed langsung merangkul pundak Gilang " iya,,kan kita itu besprend."
"sejak kapan kita besprend?" tanya Gilang "ogah gue besprenan Ama lu." sembari melepaskan rangkulan Memed.
"tega amat lu Lang." pinta Memed "perasaan gue rasanya ternodai.,hikks hikks " sambil membuat gaya sok sakit hati.
semua orang langsung tertawa karena melihat akting Memed yang masih jauh di bawah standar.
" emang siapa tu cewek?" tanya Lutfi di selang akting Memed yang sangat jelek.
Memed hanya menaikkan bahunya tanda tidak tau melupakan aktingnya tadi. "ngak pernah lihat bos mungkin murid baru."
"Wahh,,mungkin gara gara tu cewek bos,si amar ngak mau di jodohin Ama si ayu." ujar Gilang.
"ayu?" tanya Raka bingung,,kenapa sekarang si ayu yang di bawa bawa.
Gilang mangut mangut " itu si bos kasian ama amar,, sendiri Mulu katanya,,jadi gue Ama si Denis ama memed punya ide untuk ngejodohin amar sama si ayu.
"ayu anaknya mang Ujang penjual soto itu?" tanya Raka.
mereka berempat mengangguk secara bersamaan. Raka hanya bisa geleng-gelen,dasar teman temannya.
"ayu ngak jelek jelek amat kok rak tenang aja." ujar Lutfi sadis.
"emang siapa yang mau di jodohin??" tanya seorang pria yang baru saja masuk kelas.
semua orang di buat tegang karenanya,,mampus!!
"Amar."ujar Gilang.
*****
sekarang Chiara tengah berjalan menuju kelasnya,,di depannya sudah ada pak Reno,guru BP di sekolah ini , tadi pak Reno sudah menjelaskan semuanya secara detail kepada chiara, Chiara bahkan sudah di beri sebuah brosur mengenai sekolah ini.
amar yang mengantarnya menuju ruangan pak Reno tadi setelah itu ia langsung berpamitan untuk pergi ke kelas nya karena pelajaran pertama akan segera di mulai,tapi kesalnya Chiara lupa menanyakan kelas amar di mana.
tak menghabiskan banyak tenaga untuk berjalan,,pak Reno berhenti di sebuah kelas yang bertuliskan X IPA 1,,ya Chiara termasuk orang yang cukup pintar dalam pelajaran terlihat dari nilai rapor nya saat duduk di bangku SMP hanya saja dia orang yang bodo amat akan sesuatu dan sedikit pemalas.
setibanya pak Reno dan Chiara di depan kelas,,pak Reno lantas mengetuk pintu dan membukanya,,dari dalam terlihat semua murid langsung mengalihkan perhatiannya ke arahnya.
"silahkan masuk pak." ujar ramah seorang guru cantik yang masih berusia 27 tahun,, namanya ibu indah yang Chiara ketahui dari brosur yang diberikan pak Reno tadi.
"hari ini kalian kedatangan murid baru."ucap pak Reno,,ia pun menoleh ke arah pintu dan mempersilahkan Chiara masuk."silahkan masuk."
dengan keadaan yang sedikit tegang bercampur takut,,dengan langkah pelan Chiara masuk ke dalam kelas yang ditempati nya,,semua mata tertuju pada Chiara.
"ya Allah cantiknya."
"jodohku akhirnya tiba juga."
"bidadari tak bersayap datang padaku."
"Tuhan tolong aku katakan padanya aku cinta dia."
"mungkin inilah rasanya,, cinta pada pandang pertama."
"ada hati yang termanis dan penuh cinta"
"manis tanpa pemanis buatan."
"biasa aja,, cantikan juga ike."
seperti itulah celetuk celetuk murid dalam kelas bahkan ada yang menyanyi ketika melihat Chiara. syukur lah semua teman temannya menyukainya tidak seperti apa yang Chiara bayangkan tadi.
Chiara hanya mampu tersenyum mendengar tanggapan yang tertuju padanya hari ini,, sepertinya kehidupannya akan berjalan dengan lancar sekarang,,Chiara pasti bisa menghadapi nya. semangat.
"Chiara,, silahkan perkenalkan diri kamu." ujar pak Reno.
Chiara mengangguk. " halo teman-teman." sapa chiara "perkenalkan nama saya Chiara Esmeralda Olivia,,kalian bisa manggil saya dengan sebutan Chiara,saya..."
"bisa manggil sayang ngak."ucap keras seorang pria yang bernama Rian selaku ketua kelas.
"yeeee modus lu,,,,jangan di tanggepin chi
nanti jadi iron man dia mahh."
semua orang tertawa karenanya,,yang membuat Chiara mau tidak mau juga ikutan tertawa, lucu.
"sudah sudah." lerai pak Reno "silakan dilanjutkan Chiara."
"terimakasih pak." ujar Chiara "saya alumni dari SMP Garuda di Jakarta,, saya pindah ke Bandung karena orang tua dipindah tugaskan ke sini,, terimakasih." lanjut Chiara dengan senyumnya.
"adduhh manisnya nusuk sampai kek jantung."
Bu indah hanya menggeleng melihat tingkah para muridnya "baiklah,,Chiara kamu silahkan duduk di meja yang kosong sebelah sana ya." ujar Bu indah.
Chiara hanya mengangguk dan berjalan menuju meja yang kosong tepat berada di belakang,,meski begitu pun masih ada saja teman temannya yang menggodanya.
"baiklah bapak mau kembali ke ruangan,,jadi jangan kalian gangguin Chiara ya,, perlakukan dia dengan baik." kata pak Reno.
"pasti Donk pak,,yang kaya Chiara itu langkah,, berlian aja Rian jagain gimana kalo dia pak." ujar Rian .
"sudah sudah Rian." kekeh pak Reno "bapak ke kantor dulu ingat pesan bapak."
"oke pak." ucap serempak murid dalam kelas.
"baiklah anak anak kita lanjut pelajaran nya ya." ucap ibu indah
#loveloveAuthor
#Chapter2
Alhamdulillah man teman hari ini aku upload lagi Donk.
jangan cuman jadi readers doang ya niggalin vote dan komen juga supaya aku semangat upload.
dan jangan lupa mampir ke Ig aku @wantiynur.
thanks salam hangat author. love you...